Kasus Bayi Meninggal, Gara-gara Pakai BPJS RSUD Jombang Tak Bisa Melakukan Operasi Caesar

200
Foto : RSUD Kabupaten Jombang.

memoexpos.co – Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan RSUD Jombang, dr Vidya Buana menyebut, bahwa operasi caesar terhadap pasien BPJS Kesehatan harus berdasarkan indikasi klinis.

Ketika melihat kasus yang viral di media sosial twitter, pasien atas nama Rohma Roudhotul Jannah (26) warga Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang tersebut, menurut Dokter Vidya, rujukan yang dibawa dari Puskesmas Sumobito hanya terkait indikasi keracunan kehamilan. Sehingga pihak RSUD Jombang tidak memiliki dasar untuk melakukan operasi caesar kepada pasien tersebut.

“Kalau sejak awal melakukan caesar dasarnya tim apa?, nanti dipertanyakan oleh tim audit, itu kan pakai BPJS jadi nanti kan kami diaudit, kami malah disalahkan nanti,” jelas Dokter Vidya kepada sejumlah wartwan, Senin (1/7/2022).

Dirinya menyebut, walau hal itu atas permintaan keluarga pasien untuk dilakukan operasi caesar, pihak RSUD Jombang tetap tidak bisa melakukan permintaan itu, karena harus berdasarkan indikasi klinis. Pihak RSUD Jombang mengaku takut saat proses audit apabila melakukan tindakan operasi caesar terhadap pasien tanpa berdasar pada indikasi klinis.

“Ini kan pasien peserta jaminan kesehatan yang harus melalui proses audit, kena lah kami karena tidak ada indikasi di awal, harusnya tidak bisa atas permintaan keluarga, harus ada indikasi,” pungkasnya. (Sy/Bay)

Berita sebelumnya :

Viral! Unggahan Pelayanan RSUD Jombang Dikeluhkan, Sebabkan Bayi Meninggal Dunia

Kasus Bayi Meninggal Saat Persalinan, Begini Tanggapan RSUD Jombang