memoexpos.co – Setelah viral di media sosial twitter sebuah unggahan yang berisikan keluhan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang terkait persalinan bayi yang meninggal dunia. Pihak RSUD Jombang beri tanggapan.
Tanggapan tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan dr Vidya Buana saat jumpa pers di RSUD Jombang, Senin (1/8/2022).
Dokter Vidya membenarkan bahwa pihak RSUD Jombang menangani pasien persalinan yang dirujuk dari Puskesmas Sumobito pada Kamis 28 Juli 2022 lalu sekitar pukul 09.00 WIB.
“Pasien atas nama Rohma Roudotul Jannah, warga Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang,” ujarnya didepan sejumlah wartawan.
Menurut dia, pasien rujukan yang diterima dari Puskesmas Sumobito ini ada indikasi keracunan kehamilan. Namun, Dokter Vidya menyebut bahwa kondisi pasien saat masuk RSUD dalam kondisi baik, setelah itu masuk tahap aktif. “Sementara posisi kepala janin sudah masuk ke dasar panggul, kemudian konsultasi kepada pihak terkait yang mana telah diupayakan untuk lahir normal,” jelas dia.
Disaat pasien melakukan proses persalinan, terjadi sebuah kendala. “Setelah pembukaan 7 tiba-tiba terjadi kemacetan sehingga bayi hanya keluar kepala saja, akibat distorsi bahu pada bayi,” tambahnya.
Dokter Vidya mengaku, beberapa upaya pertolongan sudah dilakukan dengan semaksimal mungkin, bahkan puhak RSUD Jombang melibatkan 3 dokter profesional dalam menangani pasien persalinan ini.
“Namun sayang, upaya pertolongan itu tidak membuahkan hasil, sehingga nyawa bayi tidak bisa diselamatkan,” bebernya.
Ia menyebut, karena kondisi bayi sudah meninggal dunia, namun tubuh belum bisa dikeluarkan dari dalam rahim. “Akhirnya pihak dokter memutuskan untuk melakukan pemotongan terhadap leher bayi untuk bisa dikeluarkan dari dalam rahim,” kata dia.
Menurut Dokter Vidya, pemotongan leher bayi dilakukan untuk menyelamatkan nyawa ibu. “Mau tidak mau kami harus melakukan pemotongan leher bayi agar bisa dikeluarkan dan alhamdulillah ibu bisa terselamatkan,” pungkasnya. (Bay/Sy)