Warga Mojokerto Meninggal Dunia Terseret Ombak di Pantai Pacitan Ternyata Istri Gus Syamsudin

83
Warga menunggu kedatangan jenazah keluarga Gus Syamsudin di Desa Kedungmaling. (Ist)

MOJOKERTO – Satu keluarga asal Dusun Santren, Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto dikabarkan terseret ombak saat sedang berlibur di Pantai Pancer Dorr, Pacitan pada Jumat (20/6/2025).

Data yang dihimpun media ini, ada 4 orang yang terseret ombak. Mereka adalah keluarga besar Gus Syamsudin pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadul Qur’an yang berlokasi di Desa Kedungmaling.

Korban yang terseret ombak adalah Asmil Mukaromah istri dari Gus Syamsudin; Asna Amalia merupakan anak dari Gus Syamsudin dan kedua keponakannya yakni Aisya dan Naifa.

Asmil Mukaromah telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sementara 3 anak atas nama Asna Amalia, Aisya dan Naifa masih dalam pencarian.

Kepala Desa Kedungmaling, Edy Prabowo saat ditemui di rumah duka Jumat sore mengatakan, 4 korban yang terseret itu disebutnya 2 orang merupakan warga Desa Kedungmaling, sementara dua keponakan Gus Syamsudin asal Surabaya, namun berdomisili di Kedungmaling lantaran mondok.

“Benar, ini satu keluarga 5 orang, ada 4 korban yang terseret. Gus Syamsudin ini kan pengasuh ponpes Riyadul Qur’an, pesantren keluarga. Aktifitas keseharian ngajar ngaji, santrinya banyak. Beliau ini juga aktif di organisasi NU,” terang Edy saat diwawancarai di rumah duka.

“Untuk kepala keluarga Ustaz Udin itu selamat, istrinya Bu Asmil Mukaromah sudah ditemukan meninggal dunia, tinggal anak-anak itu, Asna Amalia merupakan anak dari Ustaz Udin; Aisyah; dan Naifa yang merupakan keponakan dari Surabaya yang domisili mondok di Ponpes Ustaz Udin,” imbuh Edy.

Menurut dia, salah satu putri dari Ustaz Udin ini ada yang mondok di Termas, Pacitan. Mereka hendak dijemput oleh satu keluarga, yakni Syamsudin, Azmil Mukaromah (45). Sedangkan tiga anak masing-masing, Asna Amalia, Aisya, dan Naifa.

“Ada putrinya yang mondok di Termas, Pacitan, dijemput, pulangnya mungkin mampir untuk rekreasi. Saya melihat story whatsapp Ustadlz Udin itu di salah satu rest area masjid, jadi berangkatnya kira-kira ya kamis,” tandasnya.

Hingga pukul 06.00 WIB, jenazah korban laka air masih belum tiba di rumah duka. Nampak para tetangga menyiapkan pemakaman dan para santri menggelar tahlil bersama.