memoexpos.co – Memasuki musim giling, PG Tjoekir Jombang melakukan tradisi selamatan buka giling tanda dimulainya proses produksi gula di tahun 2024, Senin (15/5/2024).
General Manager PG Tjoekir Abdul Azis Purmali menyampaikan, di musim giling tahun ini pihaknya dihimbau oleh PT SGN (Sinergi Gula Nusantara) agar mampu memproduksi gula dari 420.000 ton tebu.
“Sebentar lagi tugas mulia menanti kita semua yaitu pelaksanaan giling. Pabrik Gula Tjoekir diberi amanah oleh PT SGN untuk memproduksi minimal 420.000 ton dengan rendemen sebesar 7,25 persen,” tuturnya.
Dari pihak internal PG sendiri, Aziz selama ini berupaya mencapai target diatas tuntutan dari PT SGN. Ia optimistis di musim giling tahun ini dapat menghasilkan 500.000 ton tebu yang didapat dari mitra petani tebu PG Tjoekir.
“Di setiap kegiatan internal selalu disampaikan bahwa tahun 2023 PG Tjoekir ingin mencetak momentum untuk menghasilkan tebu sebanya 500.000 ton. Hal ini bukan hal yang biasa, karena sejak 10 tahun yang lalu PG Tjoekir sudah terbiasa mencatat sejarah. Luas area disekitar PG Tjoekir sangat mendukung untuk hal tersebut,” jelasnya.
Menurutnya kapasitas giling PG Tjoekir dalam satu hari sekitar 3,800 ton atau setara dengan 650 armada truk angkutan tebu. Sementara itu, Pabrik Gula Tjoekir saat ini disuport sebanyak 750 petani tebu dengan total penebang sebanyak 3.200 penebang.
“Sehingga ini menjadi suatu ekosistem ekonomi tersendiri bahwa PG Tjoekir benar-benar bisa memberikan kontribusi kepada daerah, bangsa dan negara,” ujar Abdul Aziz
“Tahun ini PG Tjoekir dengan petani menerapkan sistem bagi hasil, kita akan memprioritaskan bahwa rendemen itu sesuai dengan kualitas tebu yang petani kirim ke pabrik. Selain itu kami juga melakukan revisi sistem bagi hasil yang jauh lebih menarik dari tahun sebelumnya, dengan rendemen 7,5 maka petani akan mendapatkan bagi hasil yang lebih tinggi yaitu 5,26 kg setiap kwintal tebu,” lanjutnya.
Dengan demikian, ia berharap kepada seluruh pihak, termasuk mitra petani dapat menunjukkan keseriusannya.
“Pabrik Gula Tjoekir sudah siap menerima dan mengolah tebu dari petani, hal itu ditandai dengan kegiatan cethik geni serta wiwit tebang. Semoga dengan core value akhlak yang disampaikan di BUMN yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif semuanya bisa menjawab tantangan-tantangan yang semakin tidak mudah. Saya yakin dan optimis teman-teman bisa bahu membahu kerjasama untuk mewujudkan cita-cita itu semua,” tegasnya.
Sementara itu Wakil Bupati Jombang Sumrambah yang juga hadir dikesempatan ini meminta dari perwakilan para petani tebu untuk mengutarakan keluhan yang dihadapinya selama ini.
Menurutnya Pemerintah Kabupaten Jombang selama ini juga telah melakukan upaya-upaya melalui dinas terkait kepada para petani, sehingga secara tidak langsung dapat mendorong produksi gula oleh PG Tjoekir.
“Upaya pemerintah Kabupaten Jombang terus dilakukan, bagaimana agar dapat menjadi daya dorong terhadap produksi pergulaan di Kabupaten Jombang,” tuturnya.