Kematian Dianggap Janggal, Makam Pensiunan Polisi di Jombang Dibongkar

150
Pembongkaran makam pensiunan polisi di Jombang. (memoexpos.co)

memoexpos.co – Makam seorang pensiunan polisi bernama Nasir yang berada di Dusun Gempolpait, Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang dibongkar, Selasa (9/5/2023).

Pembongkaran tersebut merupakan keinginan pihak keluarga untuk dilakukan autopsi, lantaran meninggalnya dianggap tak wajar.

Data yang diperoleh media ini, Nasir meninggal pada 15 Maret 2023 lalu saat dirawat di sebuah yayasan untuk ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.

Kemudian, jenazah Nasir diantar kerumah duka oleh pihak yayasan, menurut keterangan keluarga, Yusuf (45) keadaan jenazah diketahui terdapat sejumlah lebam pada tubuh, mengetahui hal tersebut keluarga melapor ke Polres Jombang pada 16 Maret 2023.

“Awalnya saya yang menerima jenazah dirumah melihat wajah adik saya kok lebam. Hidung keluar darah memar sebelah kiri dan besoknya saya lapor ke Polres Jombang,” ujar Yusuf kepada sejumlah wartawa.

Laporan keluarga ke polisi atas dugaan penganiayaan, saat itu dia juga melampirkan bukti foto, hingga pihak berwajib melakukan pembongkaran malam dengan tujuan otopsi.

“Diduga penganiyaan, belum konfirmasi ke yayasannya karena saya sudah melapor ke pihak berwajib nanti jadi gak enak. Sekarang belum ada hasilnya nunggu otopsi nunggu kejelasaannya,” ungkapnya.

Sementara, Kasatreskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto membenarkan hal tersebut. Saat ini pihaknya sudah melakukan proses pada tahap pemeriksaan korban atau otopsi.

“Dari keluarga korban melaporkan dugaan yang menurut keluarga korban saudaranya meninggal tidak wajar, kami menjawab keraguan dan upaya penyelidikan dan nanti kita lihat dari hasil otopsi pihak yang berkompeten,” terang dia.

Dengan adanya laporan dugaan penganiayaan ini, polisi mengatakan jika pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan kepada pihak terkait untuk dimintai keterangan.

“Laporannya terkait penganiayaan yang menyebabkan kematian, yayasan sudah kita mintai keterangan dan keluarga juga sudah. Karena ada keterangan berbeda, ada yang menerima ada yang tidak,” tandasnya.