Pentingnya Pengelolaan Media Sosial Bagi ASN dalam Menyebarluaskan Informasi

149

memoexpos.co – Sejumlah Aparatur Sipil Negera (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) pengelolaan konten media sosial di Gedung BPSDM Jatim, Surabaya pada Senin (5/9/2022).

Bimtek yang digelar oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) bersama Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Sekretariat Daerah Jawa Timur itu menghadirkan beberapa narasumber diantaranya, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim, Luthfil Hakim, Founder Good News From Indonesia (GNFI), Akhyari Hananto dan Pimred Indonesia Indicator Wilayah Indonesia Timur, Santika Saraswati Pribadi.

Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim saat memberikan materinya menyampaikan pesan kepada ASN di lingkungan Pemprov Jatim agar banyak mendapatkan pelatihan-pelatihan mengenai goverment public relation dalam menyelesaikan krisis komunikasi.

Menurut Lutfil, hal itu penting dilakukan agar para ASN mampu dan terlatih dalam menyelesaikan persoalan yang sedang dialami satuan kerjanya.

Sedangkan dari Founder Good News From Indonesia (GNFI), Akhyari Hananto membahas tentang bagimana pengelolaan media soial official instansi.

Dalam pengelolaan media sosial, kata Akhyari harus jelas tujuan publikasinya, di sisi lain setidaknya ada 4 hal yang harus diperhatikan ketika bermedsos yakni untuk meningkatkan follower, meningkatkan engagement, mendapat reaksi positif dan berkelanjutan.

Pengelola medsos harus tau bahwa tren bermedia sosial masyarakat saat ini terus berubah. Menurut Akhyari, hal ini tidak lain karena algoritma yang juga selalu berubah, jenis dan format konten yang berbeda, serta ada preferensi platform.

“Bahkan kita juga harus tau apa yang sebenarnya dicari oleh follower dalam bermedsos agar ada interaksi dengan mereka. Perlu kita tahu bahwa yang dicari orang dalam bermedsos, yaitu 49 persen adalah hiburan, 43 persennya informasi, dan 8 persen faktor lainnya,” ujarnya.

Akhyari juga menyarankan agar para ASN tidak kehabisan konten publikasi dengan cara harus memerhatikan 3 hal ketika membuat konten, yaitu konten inti, konten pendukung dan konten pelengkap. “Hal ini harus terkelola dengan baik,” lanjutnya.

Menanggapi berbagai materi dan masukan yang disampaikan narasumber, Kepala BPSDM Jatim, Aries Agung Paewai, mengaku pihaknya siap menindaklanjuti sejumlah rekomendasi dan ide yang dihasilkan dari bimtek kali ini.

Keberhasilan perangkat daerah juga ada di tangan para ASN yang memegang kendali kehumasan, termasuk dalam pengelolaan publikasi melalui media sosial. Maka ia berharap agara bimtek ini mampu menambah ilmu kepada peserta ASN dalam hal bagaimana publikasi yang benar.

“Kalau ada yang belum mengelola dengan baik medsosnya, maka mulai dari sekarang harus belajar. Kita tahu bahwa media digital terus berkembang dan kita tidak terasa jika gadget yang kita beli dua tahun lalu, sekarang sudah ketinggalan zaman. Maka, kalo ASN tidak mereview diri untuk melakukan pembenahan dan peningkatan, maka akan ketinggalan jauh dari masyarakat,” pungkasnya.