memoexpos.co – Seluas 7.800 hektar lahan tanaman tebu di Kabupaten Jombang, mampu menghasilkan produksi 3.445.000 kwintal di setiap musimnya.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Muchamad Rony pada giat Bimtek Pengembangan Komoditi Tanaman Semusim dan Rempah, bersama DPR RI Guntur Sasono dan Dirjen Perkebunaan Kementerian Pertanian RI, di Aula Hotel Fatma Jombang, Rabu (27/7/2022).
Rony menyebut, dengan perolehan hasil panen tersebut, ia berharap agar produktifitas tanaman tebu di Kabupaten Jombang lebih ditingkatkan lagi.
Dalam meningkatkan produktifitas hasil panen, menurut Rony, petani tebu tidak bisa bekerja sendiri, butuh bekerjasama dengan beberapa pihak, mulai dari Pemerintah Daerah, Pabrik Gula bahkan Koperasi Petani. “Kita tidak bisa bekerja sendiri, harus saling bersama-sama, kita punya 120 PPL yang siap mendampingi,” ucap Rony didepan puluhan petani yang mengikuti giat Bimtek.
Menurut Rony, pihaknya sering melakukan koordinasi dengan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) dan beberapa Koperasi petani tebu yang ada di Jombang.
Ia menyebut, melalui komunitas itu petani tebu sering memberikan beberapa usulan kepada Pemerintah. “Ada beberapa usulan mewakili petani tebu, salah satunya terkait satu harga tebu, alhamdulillah ada penetapan tebu satu harga dari pabrik dengan harga Rp11.500,” jelas Rony.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, tercatat sedikitnya ada 80 petani di Jombang yang bergerak di sektor perkebunan.
“Selain tebu, di Jombang juga ada komoditas tembakau seluas 5.000 hektar, komoditas kopi dengan lahan seluas 900 hektar, itulah potensi perkebunan di Jombang,” pungkasnya.