memoexpos.co – Ibu hamil yang terinfeksi covid-19 beresiko tiga kali lipat jatuh ke dalam gejala berat dan memerlukan ICU dan ventilator. Di Kabupaten Jombang sendiri hingga Juli 2021 tercatat sebanyak 16 ibu hamil yang meninggal akibat covid-19.
Dari penjelasan dr Dian Puspita Virdayanti, SpOG.,M.Ked.klin Staf Medis Obsterti dan Ginekologi RSUD Jombang mengatakan, terdapat bergam gejala covid-19 pada ibu hamil, mulai dari tanpa gejala atau gejala ringan seperti demam ringan, batuk ringan, pilek dan nyeri telan. Gejala sedang antara lain demam tinggi, sesak ringan, dan batuk berat.
Sedangkan gejala berat diantaranya sesak berat, hipotensi, batuk berdahak, gagal sistem organ, dehidrasi hingga penurunan kesadaran.
“Data Dinas Kesehatan Jombang per-Juli 2021 terdapat 16 kematian pada ibu hamil akibat infeksi virus covid-19. Transmisi infeksi covid-19 dapat terjadi pada droplet, airbone dan kontak langsung,” tutur dr Dian saat berbincang di Talk Show Humas RSUD Jombang Menyapa, Kamis (15/7/2021).
Dokter yang pernah menempuh pendidikan spesialisasi Obgyn di Universitas Airlangga Surabaya ini menjelaskan lebih detail bahwa, terdapat risiko terhadap janin pada ibu hami yang terinfeksi covid-19. Menurutnya bayi yang terlahir dari ibu yang menderita covid-19 memiliki peningkatan kadar antibodi IgM dan memiliki hasil tes sitokin yang abnormal setelah 2 jam dilahirkan.
Di dunia kedokteran sendiri belum pernah ada data terkait penularan atau peralihan virus covid-19 dari ibu hamil ke janin, bahkan belum pernah ditemukan bukti adanya virus pada ASI (Air Susu Ibu) dan cairan ketuban.
“Namun saat ini belum didapatkan data mengenai transmisi virus dari ibu ke janin, dan belum ditemukan bukti adanya virus pada cairan ketuban dan ASI,” lanjutnya.
Jika ibu hamil terpapar covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala, bisa melakukan isolasi mandiri apabila tidak ada penyakit penyerta dan lingkungan mendukung.
“Kapan seorang ibu hamil harus rawat inap?, yaitu apabila didapatkan gawat darurat kebidanan seperti muntah hebat, pendarahan, pecah ketuban, tidak merasakan gerak janin, kejang dan nyeri perut hebat, kemudian bila terjadi gejala sedang sampai berat seperti demam tinggi, sesak berat, batuk berdahak dan saturasi oksigen 90% maka harus dirawat di fasilitas kesehatan,” sambungnya.
dr Dian juga menyebut, penanganan bayi yang lahir dari bumil terinfeksi covid-19 tidak diperkenankan rawat gabung, dan tidak IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Boleh menyusui dengan syarat protokol kesehatan dengan ketat, jaga kebersihan, mencuci tangan, dan menggunan masker, serta rutin mencuci dan membersihkan permukaan yang telah disentuh.
“Untuk itu cara mencegah bumil agar tidak terinfeksi covid-19 dengan konsumsi makanan bergizi dan seimbang, aktivitas fisik ringan, hindari berpergian dan terapkan 5M. Serta tak lupa mengikuti vaksinasi bagi ibu hamil,” jelasnya.
Sedangkan pelayanan terkait ibu hamil dan resiko terinfeksi covid-19 atau penanganan ibu hamil dengan gejala covid-19 dapat dikonsultasikan melalui Poli Kandungan dan Kebidanan di RSUD Jombang, buka setiap hari Senin hingga Jumat dengan ditangani dokter yang berkompeten di bidangnya.
“Pelayanan pendaftaran Poli tersebut di RSUD Jombang dari pukul 07.00- 12.00 WIB untuk hari Senin-Kamis dan untuk hari Jumat pukul 07.00-11.00 WIB,” pungkasnya (bay).