Kabupaten Jombang Raih Penghargaan Posyandu Jiwa Berbasis Masyarakat

68

memoexpos.co – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menggelar penghargaan untuk tiga sektor sekaligus di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (6/4/2021) malam. Diantaranya yaitu di sektor pencegahan perkawinan anak, sektor ketenagakerjaan, dan sektor kesehatan.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, antara lain Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, Bupati Tuban Fathul Huda, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Bupati Mojokerto Ikfina Fatmawati, Walikota Madiun Maidi, Bupati Malang Muhammad Sanusi, dan Bupati Jombang Mundjidah Wahab, serta beberapa Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim.

Penghargaan-penghargaan tersebut, diserahkan secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Dalam sambutannya, Khofifah sapaan lekat Gubernur Jatim ini meminta kepada para penerima penghargaan untuk bisa menjadi role model atau percontohan bagi kabupaten/kota maupun perusahaan lain yang ada di Jatim.

Ini efektif sekali beberapa penghargaan baik di sektor ketenagakerjaan, kesehatan, dan pencegahan perkawinan anak terutama mengurangi nikah dini usia disatukan, ungkap Khofifah.

Khusus di sektor pencegahan perkawinan anak, Khofifah mengapresiasi Kab. Sampang dan Kab. Pasuruan atas prestasi yang diraih. Untuk, Kab. Sampang melalui Pengadilan Agama Sampang terdapat dispensasi perkawinan dengan prosentase terendah di Jatim. Artinya ada pembimbingan yang sangat baik dilakukan di Sampang, sehingga anak-anak tidak melakukan nikah dini usia.

Sementara Kab. Pasuruan, lanjut Khofifah, merupakan pemerintah daerah dengan kondisi ketahanan keluarga di Jatim dengan tingkat perceraian terendah. Ini penting, karena dari keluarga yang berketahanan maka kemungkinan proses sosialisasi di dalamnya bisa berjalan lebih baik.

Saat ini yang terpenting adalah ketahanan keluarga. Yang menjadi referensi adalah Kabupaten Pasuruan, ketahanan keluarga paling bagus tahun 2020. Referensi ini penting jadi bagian role model di masing-masing kabupaten/kota, ujar Khofifah.

Sementara terkait penghargaan di sektor ketenagakerjaan, Khofifah menekankan pentingnya zero accident pada perusahaan. Sebab, perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja itu merupakan hal yang mendasar.

Penghargaan untuk sektor ketenagakerjaan memang itemnya banyak sekali. Kita perlu role model kalau kita mencari referensi seperti tingkat manajemen yang baik, zero accident, dan lainnya, tegasnya.

Untuk sektor kesehatan, Khofifah menyampaikan bahwa PW Muslimat NU Jatim bisa menjadi salah satu role model sebagai Mitra Kerja Dinkes Jatim dalam peningkatan Cakupan Imunisasi di Jatim. Sementara PW Aisyiyah NU Jatim menjadi role model Mitra Dinkes Jatim dalam pencegahan dan pengendalian penyakit TBC.

Jadi ketika kaitannya dengan kesehatan, maka ada yang berbasis komunitas/ormas seperti PW Muslimat NU dan PW Aisyiyah NU Jatim. Ada yang berbasis layanan secara personal, maupun pelayanan institusional, terang orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.

Pada kesempatan yang sama, dengan semakin mendekatnya Bulan Ramadhan, yang diikuti Idul Fitri, Khofifah mengharapkan perusahaan-perusahaan yang ada di Jatim tidak mencicil pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para karyawan/pekerja.

Ini berseiring dengan sinergitas dari seluruh sektor ketenagakerjaan yang memang membutuhkan ruang yang harus terkawal, supaya tetap kondusif, pungkasnya.

Sebelum menyerahkan berbagai penghargaan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyaksikan Penandatanganan Pakta Integritas Pencegahan Perkawinan Anak di Jatim.

Adapun pihak-pihak yang melakukan penandatanganan antara lain Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya Mohammad Yamin Awie, Kepala Kanwil Kemenag Jatim Ahmad Zayadi, Ketua TP PKK Jatim Arumi Bachsin Elestianto Dardak, Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Sukaryo Teguh Santoso, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Jatim Andriyanto, Kepala Dinas KB, PP , Ketua MUI Jatim KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, Ketua DPD Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia Provinsi Jatim Rekso Ijoyo, serta Ketua PWI Jatim Ainur Rohim.

Adapun penghargaan pada sektor pencegahan perkawinan anak antara lain Kategori Organisasi Kemasyarakatan Mitra Kerja Pemerintah yang Aktif dalam Mendorong Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak diraih oleh TP PKK Prov. Jatim; Kategori Pemerintah Kabupaten dengan Kondisi Ketahanan Keluarga Terbaik di Jatim dengan Tingkat Perceraian Terendah diraih oleh Pemkab Pasuruan; Lembaga Peradilan Agama yang memutus perkara pengajuan dispensasi perkawinanan (Diska) dengan prosentase terendah diraih oleh Pengadilan Agama Sampang

Kemudian, untuk kategori Pemerintah Kabupaten dengan Capaian Kinerja Bangga Kencana Terbaik di Jatim diraih Pemkab Madiun; Kategori Lembaga Peradilan Agama yang berkomitmen tinggi dalam melakukan percepatan penurunan perwakinan anak di Jatim diraih Pengadilan Tinggi Agama Surabaya; Institusi Terbaik dalam memberikan penyuluhan dan pendampingan keluarga sejahtera bagi para remaja dan calon pengantin di Jatim diraih Kanwil Kemenag Prov. Jatim, dan Media Massa yang aktif dalam menyuarakan kampanye pencegahan perkawinan anak di Jatim diraih oleh JTV.

Sementara penghargaan sektor ketenagakerjaan, kategori Bupati/Walikota selaku Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3 diraih oleh Walikota Surabaya, Bupati Gresik, Bupati Pasuruan, Bupati Tuban, Bupati Lamongan, Bupati Mojokerto, Walikota Madiun, dan Bupati Malang.

Selain itu, juga kategori Penghargaan Perusahaan Zero Accident diterima oleh PT. Pelindo III Kota Surabaya Unit Kantor Pusat, PT. Surabaya Autcomb Kab. Mojokerto, PT. PJB UP Paiton Kab. Probolinggo, PT. Garudafood Putra Putri Jaya, Tbk (Kab. Gresik), dan sebagainya.

Untuk kategori Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja diberikan secara simbolis kepada PT. Semen Indonesia. Untuk penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS diberikan kepada RSUD Ngimbang Kab. Lamongan, PT. Barokah Mitra Karya Kab. Pasuruan, RS PHC Surabaya, PT. Petro Jordan Abadi Gresik, KUD Tani Bahagia (MPS Gondang) Kab. Mojokerto.

Sementara sektor kesehatan, kategori penghargaan Open Defecation Free (ODF) saat Pandemi diraih Kota Mojokerto, Kota Blitar, dan Kab. Blitar. Kemudian, kategori Kab/Kota Terbaik Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Berkelanjutan Kategori Demand Creation diraih Kab. Pacitan dan Kab. Lamongan. Selanjutnya, kategori Pembina Terbaik Tempat Pengelolaan Pangan diraih Kab. Banyuwangi, dan Kab Trenggalek, serta kategori Inovator Posyandu Jiwa Berbasis Masyarakat diraih Kab. Jombang. Siaran pers humas Jatim. (tya)