memoexpos.co – Kunjungan kerja Wakil Presiden RI Prof. KH. Ma’ruf Amin beserta rombongan di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa timur bertujuan membuka Rakernas IPPNU tahun 2020.
Rapat Kerja Nasional IPPNU Santri Goes Beyond Digital Society sejalan dengan harapannya agar kemampuan kualitas pelajar dan santri harus lebih ditingkatkan melalui penguasaan teknologi. Revolusi industri 4.0 dan era tranformasi digital membawa perubahan besar teknologi dalam tatanan masyarakat yang melanda semua sektor sosial, budaya dan ekonomi.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. KH. Ma’ruf Amin saat membuka Rapat kerja Nasional di Gedung Serba Guna KH. Hasbullah Said, Yayasan Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Kecamatan/Kabupaten Jombang. Kamis (23/1/2020)
Lanjutnya, Organisasi IPPNU berdiri sejak tahun 1955 tetap konsisten dalam melakukan pembinaan dan pengajaran terhadap semua remaja putri NU yang masih duduk di bangku sekolah, madrasah, tingkat menengah dan tingkat atas, serta santri Putra-putri yang statusnya sekolah madrasah.
“Saya berharap IPPNU lebih meningkatkan kemampuan santri didalam penguasaan teknologi digital, karena IPPNU perlu didorong untuk lebih membentuk pelajar dan santri yang dinamis, kreatif dan inovatif. Karena pemberdayaan ekonomi santri dan pelajar melalui semangat berwirausaha dan penekanan agar santri dan pelajar benar-benar memahami tren digital saat ini,”
Selain itu, Para santri dan pelajar IPPNU juga mampu menciptakan kemandirian dan pondok pesantren mampu mandiri secara ekonomi, sosial dan mengacu pengembangan skill, tekhnologi, produksi, distribusi, pemasaran melalui pendekatan inovatif dan strategis.
Ma’ruf Amin juga ingin mendorong santri dan pelajar ikut berkontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi khususnya di sekolah dan pesantren agar turut serta menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan angka indeks pembangunan dan manusia yang sejak dini telah diajarkan berwirausaha. Pesantren dan sekolah perlu terus melakukan inovasi dan mencetak santripreanur dan pelajarpreanur yang khusus mempersiapkan santri dan pelajar yang mampu menghasilkan produk pendukung pemberdayaan ekonomi pesantren berbasis koperasi pesantren yang mampu mendorong menyalurkan inovasinya dan bersinergi dengan masyarakat agar terlahir santri yang pinter ngaji dan usahawan.
Sementara itu, ilmu keagamaan, Pesantren diharapkan melahirkan perubahan ekonomi dengan membekali santri dan bekal usaha sehingga mampu menciptakan produk yang bermanfaat. Jombang telah lengkap, adanya Ida Fauziah yang memberikan pendidikan vokasi melalui BLK yang sudah merambah ke berbagai pesantren dan BLK yang ada di Indonesia agar pesantren dibekali keterampilan dan wiraswasta yang nantinya dapat menghasilkan produk yang bisa masuk koperasi dan UMKM. Ungkapnya
Senada dengan Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. Bahwa Rakernas IPPNU bisa menjadikan santri meningkatkan teknologi digital karena ditengah kompetisi yang sangat ketat, bahkan di brefing secara khusus oleh Wapres tentang finansial tehnologi, santri banyak yang belum sampai kesana, tetapi bukan berarti tidak bisa, karena mampu melakukan autodebet yang dapat dieksplor.
Menurutnya dalam beradaptasi dengan berbagai macam percepatan tekhnologi digital, terutama dibidang ekonomi dengan tantangan yang sangat kompleks ada produk yang didisplay dari one pesantren one produk, tetapi ketika masuk ke marketplace masih banyak yang kesulitan, tetapi hari ini berniat untuk mampu menembus pasar yang sangat banyak berjalan secara online. Banyak sekali sampel industri yang mengalami penurunan omzet yang cukup signifikan yakni rata-rata 15%,” ujarnya.
Perlu diketahui, Gubernur Khofifah ingin mengajak mereka bangkit dan mohon kepada Wapres untuk memberikan semangat kepada anak-anak IPPNU karena mereka memiliki potensi yang luar biasa, mereka bisa menjadi penggerak tumbuhnya ekonomi baik melalui online maupun offline. Pemberdayaan ekonomi kader di basis santri dan pelajar melalui semangat berwirausaha dan mampu mandiri bersaing sehat di era digital perubahan telah melanda di sektor sosial, budaya, dan ekonomi. Pungkasnya