memoexpos.co – Pungky Wahyu Febrian, pemuda yang lahir 19 tahun lalu tepatnya pada 16 Februari 2004 saat ini berhasil dikenal sebagai Wasit dan Pelatih Catur Nasional termuda di Kabupaten Jombang.
Pemuda kelahiran Dusun Bedok, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek itu sukses mendapatkan lisensi Wasit dan Pelatih Catur Nasional di saat usianya belum genap 20 tahun.
Berkat keberhasilannya mendapatkan lisensi tersebut, Pungky telah beberapa kali turut andil menangani turnamen catur bergengsi di Kabupaten Jombang, bahkan sampai ke sejumlah kota di Jawa Timur.
Pungky mengaku mengenal olahraga catur sejak usia 8 tahun, saat masih duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah Perguruan Muallimat (MIPM) Cukir tahun 2011. Mulai saat itu ia semakin menekuni berbagai macam teknik dan gaya bermain olahraga catur.
Hingga akhirnya ia memberanikan diri mengikuti perlombaan catur di event Kejuaraan Provinsi di Pasuruan. Tidak hanya itu, Pungky pun berhasil mencatatkan namanya sebagai juara di beberapa turnamen di Kabupaten Jombang.
“Saya meraih juara catur, diantaranya juara 1 Aksioma dan OSN MIN Kabupaten 2015, juara POR kelas 6 MIPM 2016, juara 1 PHBN kelas 1 SMP 2017, juara 1 lomba catur piala Kapolres Jombang 2017 2018 serta juara 1 PORKAB 2019 dan 2021. Terakhir ikut seleksi di Kabupaten Jombang menuju Porporv tahun 2023 juga peringkat 1. Akan tetapi karena kuliah akhirnya saya mengundurkan diri demi pendidikan di UIN MA,” ujar Pungky.
Selain berhasil memenangkan beberapa kejuaraan bergengsi, Pungky juga sukses pernah menjadi wasit catur, diantaranya wasit catur di ajang Porseni MI Kabupaten Jombang 2022, Porseni MAN se-Jatim 2022, Porprov Jawa Timur 2022, Kejurprov Jawa Timur 2022, Piala Walikota Blitar 2022, Porseni MTs Kabupaten Jombang 2023, Porseni MTs se-Jatim 2023, Piala Kajari Blitar 2023 serta Porseni MAN se-Jombang 2023.
Berkat pengalaman dan prestasi yang pernah ia dapatkan itu, Pungky saat ini diterima di Universitas Islam Negeri (UIN) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengambil jurusan Hukum Tata Negara. Ia lantas bercerita saat tes masuk UIN, saat itu ia dites oleh beberapa dosen bermain catur.
Bukan sekedar bermain pada umumnya, Pungky dituntut mampu membunuh buah raja hitam hanya dengan menggunakan buah kuda dan gajah putih saja.
“Tes membunuh buah raja hitam dengan durasi waktu 3 menit, saya bisa membunuh sebelum waktu yang ditetapkan yakni hanya memerlukan waktu 2,58 detik,” jelasnya.
Setelah diterima di perguruan tinggi, Pungky juga mengungkapkan pengalaman saat masih berstatus sebagai siswa. Karena pada masa-masa itulah ia berhasil mendapatkan lisensi wasit dan pelatih nasional. Berbagai pelatihan penting juga diikutinya diantaranya, pelatihan Wasit Nasional Pratama (WNP) tahun 2019, pelatihan Pelatih Nasional Pratama (PNP) tahun 2020 serta Upgrade Wasit Nasional Pratama (WNP) ke Wasit Nasional (WN).
“Saya sekarang fokus kuliah dan saat waktu senggang saya berlatih catur untuk persiapan menghadapi pertandingan antar perguruan tinggi dan kejuaraan level nasional mewakili UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,” harapnya.