memoexpos.co – Kerajinan tangan tasbih asal Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur tembus pasar luar negeri.
Perusahaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) milik Fahrur Rohman yang bergerak di bidang kerajinan tasbih, once, dupa dan minyak wangi ini diminati oleh warga mancanegara karena mempunyai nilai keaslian dan keunikan tersendiri.
“Bahan dasar utamanya kayu, khususnya kayu gaharu dan cendana. Kayu tersebut kita ambilkan di luar kota bahkan luar pulau,” ujar pemuda lulusan ITS ini saat ditemui di tempat usahanya, Kamis (27/7/2023).
Pria berusia 30 tahun ini menyebut, produk yang paling diminati adalah jenis kayu cendana dan kayu gaharu. “Utamanya cendana sama gaharu karena kadar keasliannya terjamin. Pembeli boleh melihat langsung proses pembuatannya,” lanjutnya.
“Kebanyakan yang dikirim keluar negeri jenis itu, karena asli. Pemasarannya melalui online dan reseller yang ada,” sambungnya.
Rohman menjelaskan, selain tasbih jenis kayu cendana dan gaharu yang menyasar pasar menengah keatas, dia juga memproduksi tasbih berbahan kayu kopi dan walikukun yang harganya lebih ekonomis.
“Kalau gaharu dan cendana tergantung jenis kayunya didatangkan dari mana, harganya antara Rp 100 sampai Rp 200 ribuan,” jelasnya.
“Sementara untuk kayu biasa seperti kayu kopi dan walikukun tasbih dijual dengan harga Rp 1.000 hingga Rp 2.500, per tasbih, tergantung banyak dan jenisnya,” imbuhnya.
Rohman mengaku, pada musim haji permintaan barang samgat tinggi, hingga tembus sekitar 10.000 tasbih.
“Kalau musim haji seperti ini ya omsetnya tembus Rp 10 hingga Rp 15 jutaan,” terangnya.
Yang paling unik dari usaha milik Rohman ini adalah tidak ada limbah yang dibuang sia-sia. Semua bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomi.
“Limbah debu halus hasil dari pembuatan tasbih dimanfaatkan untuk membuat dupa, kayunya gaharu dan cendana. Sementara untuk kayu kasar akan disuling dan dijadikan minyak,” tandas Rohman.
Toko milik Rochman bernama ARTKIOS yang berada di Jalan Raya Ploso-Babat No.105 Ploso, Kabupaten Jombang.
Video : Tasbih Produk UMKM di Kota Santri Tembus Pasar Luar Negeri