Genap ke-135 Tahun, Desa Wonokerto Gelar Sedekah Desa dan Doa Lintas Agama

102
Warga Desa Wonokerto saat melaksanakan kegiatan sedekah desa di pendopo kantor desa setempat. (Syaiful/memoexpos.co)

memoexpos.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Wonokerto, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang menggelar sedekah desa di kantor kesa setempat, Selasa (28/2/2023) kemarin.

Kegiatan tersebut dilakukan sebagai refleksi rasa syukur masyarakat desa setempat di usia desanya yang genap 135 tahun.

Wakil Bupati Jombang Sumrambah turut hadir pada kegiatan uri-uri budaya tersebut. Pada sambutannya Sumrambah berpesan kepada masyarakat agar kegiatan sedekah desa terus dilestarikan.

Wakil Bupati Jombang Sumrambah saat tumpengan bersama warga Desa Wonokerto. (Syaiful/memoexpos.co)

“Tradisi ini luar biasa, membangun guyub rukun seperti ini tidak mudah. Kerukunan dan keguyuban seperti ini harus terus dilestarikan,” ujarnya.

Sumrambah menuturkan, masyarakat harus siap menghadapi dinamika politik yang terjadi. Apalagi menjelang memasuki tahun politik. Jangan sampai menjadi perpecahan dan gesekan ditengah masyarakat.

“Dengan adanya sistem politik yang ada di negeri ini, mulai dari Pilpres, Pilgub, Pilbub maupun Pilkades hang rawan menimbulkan perpecahan dan gesekan di masyarakat,” tuturnya.

“Saya sangat bersyukur jika kerukunan, gotong royong, masih tetap terjaga di Desa Wonokerto. Nilai tradisi dan budaya ini yang harus dibangun dan dipertahankan guna membangun Kabupaten Jombang kedepan, khususnya perekonomian Wonosalam,” sambungnya.

Menurut Sumrambah, Wonosalam kedepan akan menjadi kawasan wisata yang maju. Kendati demikian, Sumrambah berpesan agar masyarakat di Wonosalam tidak mudah menjual tanahnya.

“Semoga Wonosalam kedepan menjadi daerah yang makmur sejahtera, menjadi kawasan wisata yang maju. Akan tetapi syaratnya jangan mudah untuk menjual tanah. Sebab kalau 40 persen lahan di Wonosalam ini sudah milik orang luar Wonosalam, itu berarti kita akan membangunkan warga di luar Wonosalam,” tandasnya.

Sementara, Kepala Desa Wonokerto Khoirul Andik mengaku, kegiatan sedekah atau ruah desa ini sudah menjadi rutinan dan tradisi yang digelar tiap tahun.

“Tiap bulan ruwah harinya selasa kliwon, ini sudah ke-135 tahun,” ucapnya.

Menurut Andik, di Desa Wonokerto, Kecamatan Wonosalam ini merupakan desa dengan berbagai keyakinan agama. Ada umat Kristiani dan juga umat Islam.

Untuk itu, sambung Andik, rangkaian kegiatan dalam memperingati sedekah desa ini ada kegiatan dan doa lintas agama.

“Mulai hari kamis kemarin setelah salat subuh kita adakn ziarah kubur ke makam leluhur atau pembabad tanah Desa Wonokerto, kemudian dilanjutkan kegiatan khatmil quran di pendopo kantor desa. Hari senin malam kita doa bersama lintas agama,” jelas dia.

“Puncaknya hari ini, kita tumpengan bersama masyarakat kemudian dilanjutkan dengan pagelaran kesenian tayub dan malamnya nanti ada kesenian ludruk,” imbuhnya.

Andik berharap, kegiatan ini bisa membawa makna positif bagi masyarakat. Mulai dari kerukunan sampai menuangkan rasa syukur bersama.

“Bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat yang diberikan, baik berupa nikmat sehat lahir batin, rezeki, juga hasil bumi dan banyak hal,” pungkasnya.