memoexpos.co – Polres Jombang melakukan pemeriksaan puluhan senjata api (Senpi) yang dipinjamkan kepada anggotanya. Pemeriksaan yang dilakukan Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Jombang itu guna mengantisipasi penyalahgunaan senpi).
Jenis senjata Api (Senpi) yang diperiksa kali ini adalah senpi organik jenis Revolver CPPS, S&W 2 barrel, HS dan Pindad RIV 1. Pemeriksaan dilakukan di depan Graha Bhakti Bhayangkara (GBB) Mapolres Jombang, Senin (27/2/2023).
Wakapolres Jombang, Kompol Hari Kurniawan yang berkesempatan memimpin pemeriksaan menerangkan, pemeriksaan secara fisik maupun kelengkapan administrasi psikologi, surat senjata dan jumlah peluru dinyatakan lengkap. Namun ditemukan 12 senpi dalam keadaan kurang bersih. Saat itu juga Kompol Hari memerintahkan pemegang senpi untuk membersihkan.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan, dari 88 personel yang dipinjampakaikan senjata, ditemukan 12 pucuk senpi kurang bersih dan 1 pucuk senpi dikembalikan karena personelnya pindah fungsi dari reserse ke sabhara,” kata Kompol Hari.
Menurutnya, senjata api yang dipinjamkan kepada anggota Polres Jombang merupakan amanah yang perlu dijaga, termasuk dari sisi kebersihan maupun penggunaannya.
Tidak hanya itu, Hari menegaskan setiap satu butir peluru yang digunakan anggota kepolisian dapat dipertanggungjawabkan kegunaannya.
“Kami berharap, semoga anggota semakin disiplin dalam menggunakan senjata api, sehingga ke depannya tidak ada lagi anggota Polri khususnya anggota Polres Jombang yang melakukan penyalahgunaan Senpi,” lanjutnya.
Terpisah, Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat mengatakan, setiap penggunaan senpi yang dipakai anggota harus digunakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) kepolisian.
Tidak hanya itu, Nurhidayat juga berpesan kepada pemegang senpi agar tidak ceroboh dan selalu waspada. Baik dalam membawa maupun menggunakan senjata api.
“Gunakan senpi sebaik mungkin dan pedomani SOP yang berlaku. Jangan dipergunakan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan kesatuan. Pemeriksaan ini sifatnya pengawasan dan pengendalian,” pungkasnya.