memoexpos.co – Badan Meterologi Kimiatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi Juanda Sidoarjo mengeluarkan imbuan waspada cuaca ektrem kepada warga Jatim pada tanggal 27 Januari sampai 2 Februari 2023.
Kepala Stasiun BMKG Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan menyebut, berdasarkan analisis kondisi iklim, Jawa Timur saat ini memasuki puncak musim penghujan.
“Memperhatikan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur, saat ini masih cukup signifikan dapat mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur dalam sepekan ke depan,” ujarnya dalam keterangan rilis yang diterima media ini, Minggu (29/1/2023).
Akibatnya, hal itu bisa meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif. Selain itu, potensi cuaca ekstrem yang disebabkan aktifnya La Nina, gelombang rossby dan gelombang kelvin di wilayah Jatim.
Akibat fenomena ini, jelas Taufiq, bisa meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. “Seperti genangan air, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es maupun longsor di wilayah dataran tinggi selama 27 Januari-2 Februari 2023,” jelas dia.
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi dan selalu memantau informasi terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI,” pungkasnya.
Berikut rincian daerah yang terancam cuaca ekstrem :
Kota Surabaya, Kabupaten Mojokerto, Gresik, Lamongan, Tuban, Jombang, Nganjuk, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Ngawi, Magetan, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Bojonegoro, Ponorogo, Pacitan, Kota Blitar, dan Kota Malang.