Jombang, memoexpos.co – Molornya realisasi pekerjaan proyek fisik APBD Tahun 2022 di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang memantik reaksi para legislator.
Komisi C DPRD Jombang memanggil dan mendesak agar Dinas PUPR segera melakukan tahapan persiapan lelang, mengingat saat ini sudah memasuki bulan Juni.
“Ini dana APBD murni, sampai hari ini kok belum ada kegiatan bahkan persiapan, apalagi ini nilainya besar proses lelang (tender) juga butuh waktu,” kata Khoirul Anam Ketua Komisi C, saat diwawancarai memoexpos.co usai rapat dengar pendapat (hearing) dengan Dinas PUPR diruangannya, Rabu (8/6/2022) kemarin.
Politisi PDI Perjuangan ini menyebut, ketika kegiatan proyek di PUPR ini menggunakan dana APBD Jombang maka ia mendesak agar secepatnya dikerjakan. Namun, ketika proyek itu bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) dirinya mengaku tak persoalkan hal itu. “Kalau APBD ya harus segera, tapi jika sumber anggarannya DAK itu ya kita nunggu dari pusat,” tegasnya.
Disinggung jumlah kegiatan proyek yang dilakukan PUPR Jombang, ia menyebut ada 11 paket. 9 paket bersumber dari DAK, 2 lainnya dari bantuan keuangan Provinsi. Namun dirinya enggan merinci besaran nilai per kegiatan beserta lokasi kegiatannya. “Itu nanti datanya di PUPR,” tutupnya.
Sementara, Dinas PUPR Jombang saat dikonfirmasi membenarkan jika sampai hari ini pihaknya belum melaksanakan kegiatan proyek tersebut.
“Betul, tadi Dewan menanyakan kok sampai hari ini belum ada kegiatan,” kata Bayu Pancoroadi Kepala Dinas PUPR Jombang saat dikonfirmasi memoexpos.co, Rabu kemarin (9/6).
Ia mengaku bahwa PUPR Jombang melakukan kegiatan itu pada bulan Juni minggu kedua. “Memang nanti pada bulan Juni minggu kedua kita baru mulai,” tambah dia.
Karena ini merupakan anggaran dari DAK, Bayu menyebut realisasi kegiatan dimulai bulan Juni. “Pada bulan Juni ini terdapat 4 titik lokasi pekerjaan proyek, anggaran DAK ini adalah anggaran APBN yang di APBDkan, untuk titik lokasi proyek sendiri ada di wilayah Kecamatan Mojoagung, Wonosalam dan Peterongan, nilainya dari Rp3 sampai Rp5 Milyar,” katanya.
Bayu mengaku bahwa kesiapan lelang sudah dilakukan. “Semua sudah masuk LPSE tinggal menunggu evaluasi dari teman-teman Pokja,” pungkasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh memoexpos.co, tercatat ada 13 paket kegiatan fisik yang dikelola oleh Dinas PUPR Jombang Tahun 2022. Pelaksanaan proyek kegiatan fisik ini melalui proses lelang dengan berbagai jenis sumber anggaran.
Proyek itu antara lain, Pembangunan Gedung Kesenian yang berada di Desa Jombatan dengan nilai pagu fisik Rp4,67 Milyar. Rehabilitasi Bendung Bareng senilai Rp5,81 Milyar yang bersumber dari DAK. Kemudian Rehabilitasi Jembatan Ruas Jalan Kedungotok – Rejosopinggir senilai Rp558,9 Juta.
Kemudian, Pemeliharaan Berkala Jalan Mojoagung – Mojoduwur dengan nilai pagu fisik sebesar Rp5,31 Milyar bersumber dari DAK. Rehabilitasi Jalan Denanyar – Megaluh dengan nilai pagu fisik Rp225,9 juta bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID). Rehabilitasi Jalan Blimbing – Gudo senilai Rp413,5 Juta bersumber dari DID. Rehabilitasi Jalan Bareng – Wonosalam pasar dengan nilai pagi fisik sebesar Rp1,05 Milyar bersumber dari DID.
Selanjutnya, Peningkatan Jalan Carangwulung – Sumber senilai Rp4,8 Milyar bersumber dari Bantuan Keuangan (BK). Peningkatan Jalan Sambirejo – Jenisgelaran senilai 3,7 bersumber dari DAK. Peningkatan Jalan Peterongan – Sumobito dengan nilai pagu fisik Rp4,2 Milyar bersumber dari DAK. Peningkatan Jalan Curahmalang – Karangprabon senilai Rp3,27 Milyar bersumber dari DAK.
Lalu, Peningkatan Jalan Rejoagung – Purisemanding senilai Rp413,3 Juta bersumber dari DID dan Peningkatan Jalan Ploso – Pasar Ploso yang bersumber dari DID dengan nilai Rp657,2 Juta.

Pantauan memoexpos.co pada website LPSE Kabupaten Jombang pada Kamis (9/6/2022) pukul 08.45 WIB. Hanya ditemukan dua kegiatan yang masuk proses lelang, yakni Rehabilitasi Bendung Bareng dan Pembangunan Gedung Kesenian, kedua paket tertera batas akhir pendaftaran lelang 14 Juni 2022 pukul 08.00 WIB. Dari 13 paket kegiatan fisik yang dikelola PUPR Jombang sampai hari ini hanya ada 2 paket yang sudah masuk proses lelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). (Sy)