
memoexpos.co – Asisten Deputi Kementerian BUMN Rahman Fery Istianto melakukan kunjungan kerja di petak 174 Resort Pemangkuhan Hutan (RPH) Ngunjung, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngunjung Barat, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang, yang secara administratif masuk di wilayah Desa Ngunjung, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Minggu (22/5/2022).
Kunker tersebut dilakukan dalam rangka memastikan progres pengembangan Agroforestry Tebu Mandiri (ATM). ATM merupakan program pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan berupa gula, sekaligus sebagai model pengelolaan hutan dengan kolaborasi perhutanan sosial yang sesuai dengan prinsip pengelolaan hutan bersama masyarakat.
Pantauan memoexpos.co di lokasi, tampak mendampingi kunjungan tersebut Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro, Direktur Utama PTPN Holding Abdul Ghani, Direktur Ops Perum Perhutani Natalis Anis Harjanto dan Kadivreg Jatim Kurniawan PS.
Berdasarkan hasil kunjungan kerja yang dilakukan, Asisten Deputi Kementerian BUMN Rahman Fery Istianto sampaikan apresiasinya kepada Perhutani, karena telah berkolaborasi bersama PTPN dan PG BUMN lainnya.
“Karena pengembangan ATM di Perhutani Jombang berjalan dengan baik, tumbuh sangat subur, ia berpesan jika ada kendala Kementerian siap membantu demi suksesnya agroforestry tebu mandiri di perum perhutani,” ujar Rahman Fery kepada memoexpos.co.
Ia juga menyempatkan waktu untuk menengok penanaman perdana yang ia lakukan di bulan November 2021 lalu. “Melihat tumbuh kembang tebu yang ditanam oleh rekan-rekan perhutani kami sangat mengapresiasi, karena hasilnya bagus, walau budi daya tebu ini merupakan hal baru bagi petugas perhutani,” jelasnya.
Sementara, Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro, ditempat yang sama menyampaikan, bahwa sesuai dengan intruksi Presiden, untuk mencukupi ketahanan pangan swasembada gula nasional, pihaknya akan terus mengembangkan, menyiapkan lahan dengan maksimal.
“Dengan desain sama seperti disini ini, hutan berdampingan dengan perkebunan (Agroforestry) dalam pengembangan tanaman tebu dalam kawasan perhutani, kita memperhatikan dan menjaga tiga aspek yaitu aspek ekologi, ekonomi dan sosial,” tambahnya.
Sedangkan, Direktur Utama PTPN Holding Muhammad Abdul Ghani menyampaikan bahwa kedepan pola ini tidak hanya tebu saja, melainkan berkembang pada tanaman lain, seperti jagung, kedelai dan yang lainnya.
“Kolaborasi akan terjalin dan terus berkembang, tidak hanya tebu saja bisa mungkin jagung, kedelai dan lainnya,” tandasnya.
Perlu diketahui, selain melakukan pengecekan pertumbuhan tebu, kunjungan kerja ini juga berisikan forum diskusi dengan tujuan utama swasembada gula nasional bisa terwujud. (Sy)