memoexpos.co – Rangkaian perjalanan dan kesiapan yang dilakukan grup senam SICITA Jombang dalam mengikuti lomba Senam Indonesia Cinta Tanah Air (SICITA) yang diselenggarakan oleh DPP PDI Perjuangan tidaklah secara instan.
Dengan semangat dan kegigihan maksimal mampu mengantarkan dua group senam SICITA binaan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jombang ini berlaga di tingkat Nasional sampai memasuki babak final.
Wakabid Pemuda Olahraga dan Kebudayaan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jombang Lusye Widianawati kepada memoexpos.co mengatakan, semua yang dilakukan oleh DPC Jombang ini merupakan tindak lanjut dari hasil Bimtek di Jakarta. Ia menyebut saat itu diberikan tutorial senam SICITA untuk disosialisasikan kepada seluruh kader PDI Perjuangan maupun masyarakat pecinta olahraga.
Menurut Lusye, juga sebagai intruksi dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri agar semua fraksi PDI Perjuangan ikut andil dalam mensosialisasikan senam SICITA kepada masyarakat.
“Menanggapi hal itu, akhirnya DPC mengadakan rapat strategi mensosialisasikan SICITA kepada para kader bahkan masyarakat,” ujar politisi banteng ini kepada memoexpos.co, Jum’at (20/5/2022) kemarin.
Menurut Lusye, dari hasil itu, disepakati bahwa setiap PAC PDI Perjuangan di Jombang mengirinkam dua orang sebagai trainer untuk diberikan pelatihan selama empat kali pertemuan.
“Trainer itu yang nantinya akan mensosialisasikan di wilayah Kecamatan masing-masing,” tambahnya.
Politisi PDI Perjuangan inipun menyebut, bahwa sosialisasi dilakukan dengan cara anjangsana ke seluruh Kecamatan di Jombang secara bertahap.
Setelah itu, lanjut Lusye, DPC mengadakan lomba senam sicita tingkat Kabupaten, pesertanya diikuti oleh masing-masing Kecamatan yang ada di Jombang.
“Alhamdulillah lomba yang digelar DPC ini dapat menarik antusias masyarakat dan semua Kecamatan se-Jombang mengikutinya,” ucap Anggota DPRD Jombang Fraksi PDI Perjuangan ini.
Ia menjelaskan, dari lomba yang digelar oleh DPC, juara satu dimenangkan oleh Kecamatan Ngusikan, juara dua dimenangkan oleh Kecamatan Mojowarno, juara tiga dimenangkan oleh Kecamatan Plandaan. Sedangkan juara harapan diperoleh Kecamatan Perak, Megaluh dan Bareng.
Masih menurut Lusye, setelah berhasil mengadakan lomba di tingkat Kabupaten. DPP PDI Perjuangan mengintruksikan agar tiap Kabupaten ikut serta dalam lomba senam SICITA tingkat nasional yang digelar pada tanggal 12 April s.d 7 Mei 2022 kemarin.
“Lombanya dilakukan secara virtual, para peserta yang senam diambil video, ketentuannya video yang dikirimkan itu tanpa edit dan tanpa dipotong dikirimkan ke DPP secara virtual,” jelas dia.
Lusye mengaku bahwa antusias para kader begitupun masyarakat mengikuti senam SICITA ini sangat tinggi, menurutnya hal itu bisa dibuktikan dengan semangat kegigihan latihan yang tanpa mengenal lelah dan mengeluh.
“Saya sampai terharu meneteskan air mata, antusias dan semangat teman-teman luar bisa, tanpa mengenal lelah, padahal saat itu juga memasuki bulan puasa,” ungkapnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga menjelaskan, bahwa DPC PDI Perjuangan Jombang mengirimkan grop senam dalam kompetisi Nasional ini sebanyak 8 grup. “Grup dari masing-masing Kecamatan dan dapil, dari BSPN dan DPC,” imbuhnya.
Lusye bersyukur, berawal dari langkah mensosialisasikan senam SICITA kepada masyarakat membuahkan hasil prestasi kejuaraan senam masuk final tingkat Nasional. Diapun berharap, agar Jombang bisa meraih juara tingkat Nasional dan berhasil membawa pulang hadiah dengan kebangaan.
“Semoga Jombang bisa menjadi juara, menang, sukses meraih hadiah mobil beserta sound system, itu harapan kami semua,” ujar Lusye memungkasi.
Perlu diketahui, Senam SICITA diperkenalkan secara resmi pada HUT PDI Perjuangan ke-49 kemarin, secara khusus senam ini menggambarkan nilai-nilai Pancasila dalam gerakannya, seperti membuka lima jari tangan.
Dalam seluruh gerakannya, SICITA memiliki 4 rangkaian. Yakni teknik pernafasan dan memberi semangat, pemanasan dengan 3 gerakan, 5 gerakan inti, dan kemudian penutup. Dari seluruh tahapan tersebut, tiap gerakannya memiliki nilai filosofis tersendiri.
Seperti pada 4 gerakan wajib yang dihadirkan. Pertama, gerakan tangan kanan di bahu kanan dan tangan kiri di pinggang yang menyimbolkan gotong royong atau bahu membahu.
Kedua, gerakan hormat dengan posisi tangan kanan di pinggang sebagai penghormatan dari jiwa kita ke orang lain.
Dilanjutkan gerakan tangan kanan dilipat diatas tangan kiri dan salam yang bermakna persatuan serta rasa syukur. Lalu diakhiri tepuk tangan dan bersorak sebagai lambang semangat.
Tak berhenti disitu, nilai-nilai budaya juga akan kental terasa saat melakukan senam. Lantunan musik-musik daerah dan nasional diaransemen secara apik sehingga menambahkan semangat.
Terhitung ada 9 lagu yang digabungkan. Diantaranya, Bagimu negeri, Garuda Pancasila, Manuk Dadali, Kampuang Man Jauh di Mato, Ampar-Ampar Pisang, Ondel-Ondel, Yamko Rambe Yamko, Sipatokaan dan Kebyar-Kebyar.
Tidak hanya menguatkan rasa nasionalisme, rangkaian senam berdurasi 8 menit ini juga memberikan manfaat kesehatan.
Menurut Koordinator Gebyar Senam Indonesia Cinta Tanah Air (SICITA) PDI Perjuangan, Putra Nababan, senam tersebut efektif mampu membakar lemak dan kalori tubuh. Bisa dilakukan beberapa sesi tergantung kondisi tubuh atau usia pesenam. (Sy)