memoexpos.co – Satlantas Polres Jombang mencatat selama pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2022 terjadi tren kenaikan angka kecelakaan. Angka kecelakaan tersebut naik 41 persen saat pelaksanaan operasi selama 2 pekan terakhir.
Kasat Lantas Polres Jombang, AKP Rudi Purwanto dalam keterangannya mengatakan, dari angka 41 persen itu jumlah kejadian laka lantas yang dialami pengendara sebanyak 48 kejadian. Korbannya pun variatif mulai dari luka ringan hingga meninggal dunia.
“Untuk angka laka selama operasi ini malah naik 41 persen, jumlah kejadian mulai dari tanggal 1 sampai tanggal 14 maret sebanyak 48 kali kejadian, baik yang lula ringan, luka sedang, berat ataupun meninggal dunia,” terang AKP Rudi di halaman Satlantas Polres Jombang, Selasa (15/3/2022).
Namun hal yang berbeda dalam operasi kali ini adalah tidak adanya penindakan berupa tilang kepada pelanggar lalu lintas. Polisi hanya memberikan teguran atau tindakan preventif dan preemtiv kepada masyarakat.
“Tindakan pelaksaan operasi mengedepankan preventif dan preemtif, artinya penindakan (penilangan) kita benar-benar zero (nol), kita lebih banyak memberikan himbauan kepada pengguna jalan raya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas,” tuturnya.
Berbeda dengan sebelum dilaksanakannya operasi, AKP Rudi mencatat telah memberikan tindakan penilangan sebanyak 240 kali.
“Kalau dibandingkan sebelum operasi, kita sudah melaksanakan penindakan, itu sebanyak 240 kali penilangan. Namun dalam operasi keselamatan semeru nol penindakan sehingga penilangan nol persen,” tegasnya.
Disisi lain, karena hanya mengedepankan preventif dan preemtif, angka teguran kepada pelanggar lalu lintas mengalami kenaikan 160 persen.
“Namun karena kita preventif dan preemtif untuk teguran meningkat sangat tajam yang semulanya 657 teguran kepada masyarakat, di dalam operasi ini alhamdulillah semua yang terlibat dalam operasi, teguran kepada pengendara sebanyak 1706 teguran, naik 160 persen,” tukasnya. (Bay)