memoexpos.co – Tingginya angka Hipertensi di Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang membuat Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Stikes Pemkab Jombang memilih desa ini menjadi Desa Tanggap Hipertensi (Distansi).
Salah satu program Distansi ini adalah pembuatan Teh Anti Hipertensi dengan memanfaatkan Daun Tin yang diberi nama dagang Teh At-Tin.
Proses pembuatan Teh At-Tin dilaksanakan di Balai Desa Bandung dan dihadiri oleh Pj Kepala Desa Bandung M. Ainun Naim, Kesehatan Tradisional Puskesmas Cukir Kartiningsih dan beberapa dosen Stikes Pemkab Jombang, Selasa (26/10/21).
Dalam wawancara melalui pesan pesan WhatsApp, Pj Kepala Desa Bandung M. Ainun Naim mengaku senang dengan adanya inovasi yang dilakukan oleh Tim PHP2D Stikes Pemkab Jombang. Ia memaparkan bahwa dengan adanya kegiatan ini bisa mengurangi angka Hipertensi sekaligus meningkatkan taraf hidup warga Desa Bandung.
“Alhamdulillah dalam program ini sangat bermanfaat sekali bagi kader dan Warga Bandung khususnya untuk lansia. Karena dapat menekan jumlah penderita Hipertensi dan juga dapat menambah penghasilan untuk ibu-ibu agar bisa berkreasi dengan bahan-bahan yg terbuat dari pohon tin tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Dosen Pendamping Tim PHP2D Stikes Pemkab Jombang Desy Siswi Anjar Sari mengatakan, pengemasan Teh At-Tin didampingi oleh pihak puskesmas agar tetap aman dan sesuai standar kesehatan.
“Hari ini kami melakukan pengemasan Produk Teh At-tin. Program ini juga didampingi oleh PJ Hatra Puskesmas Cukir Ibu Kartining. Di sini kami diberi masukan bagaimana mengemas produk sesuai dengan keadaan sekarang, yaitu sesuai standar Kesehatan dan protokol Kesehatan. Sehingga Teh At-Tin ini layak dipasarkan dan dikonsumsi secara aman oleh masyarakat,” paparnya.
Ketua Pelaksana Tim PHP2D Stikes Pemkab Jombang juga menambahkan bahwa selain Teh At-Tin, Tim PHP2D Stikes Pemkab Jombang memiliki rangkaian program anakan, yakni Penyuluhan, Posyandu Lansia, Senam Anti Hipertensi (Sensasi) dan Pos Tensi untuk Umum.
“Jadi memang salah satu output dari Program Distansi ini adalah Produk At-Tin. Selain itu juga ada rangkaian kegiatan lagi yakni penyuluhan, Posyandu Lansia, Senam Anti Hipertensi (Sensasi) dan Pos Tensi untuk umum. Seperti tadi ada penyuluhan mengenai manajemen stres oleh Kaprodi kami, Ibu Shanti Rosmaharani, kemudian Potasium yang juga ada penanggung jawabnya yaitu bidan desa yang dibantu para kader. Jadi ya harapannya agar Desa Bandung bisa menjadi Desa Tanggap Hipertensi yang mandiri,” ungkapnya.
Warga Desa Bandung juga mengaku senang dengan adanya program ini dan berharap agar bisa ada keberlanjutan program serupa.
“Sangat bermanfaat sekali, saya jadi tau cara mengelola stres dan membuat teh produk sendiri. Semoga programnya bisa berlanjut dan tidak putus ditengah jalan,” ujar seorang warga. (ahz)