Pasar Oleh-oleh Khas Jombang Dilaunching Bupati Mundjidah

22

memoexpos.co – Bertepatan dengan hari jadi Pemerintah Kabupaten Jombang ke-111, Bupati Mundjidah Wahab melaunching pasar oleh-oleh khas Jombang bertempat di eks Pasar Ngrawan.

Eks pasar Ngrawan menjadi pilihan mengingat lokasinya tang cukup strategis mengingat tidak jauh dari gerbang tol Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan, kedepan akan dibangun lebih bagus lagi terkait sarana dan prasarananya seperti rest area sehingga tidak terlihat kumuh.

“Insyaallah untuk lahan di bagian belakang masih cukup luas akan dimanfaatkan sebagai tempat mainan anak-anak serta di kembangkan lagi. Insyaallah bertepatan momentum hari jadi pemerintah Kabupaten Jombang, Hari Santri Nasional serta bulan lahirnya Nabi Muhammad akan mendapatkan berkah. Para pedagang yang berjualan di pasar oleh-oleh khas jombang semoga di berikan keberkahan serta kelancaran, dagangannya laris manis. Selain itu harus tetap menerapkan prokes untuk penjual maupun pembeli,” ungkapnya.

Launching pasar oleh-oleh khas Jombang merupakan salah satu usaha dalam memulihkan perekonomian Kabupaten Jombang. Sementara itu persyaratan untuk bisa membuka lapak di pasar oleh-oleh khas Jombang harus asli warga Jombang dengan menunjukkan KTP.

“Kita disini bersaing secara sehat bersama-sama saling menjaga. Promosinya akan dilakukan oleh Kominfo melalui medsos maupun radio. Insyaallah akan banyak yang berminat karena posisinya sangat strategis. Saya berikan apresiasi kepada dinas perindustrian dan perdagangan yang telah tanggap untuk memberanikan diri melakukan terobosan untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Jombang,” terang Bupati Mundjidah.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jombang Hari Oetomo menyampaikan pasar oleh-oleh khas Jombang yang terletak di Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang merupakan pasar tradisional yang dibangun pada tahun 2016 menggunakan anggaran DAK.

“Awalnya pasar ini dibangun untuk tempat relokasi pedagang pasar legi, emplasemen, jalan seroja serta jalan mimbar. Terdapat 22 unit kios serta 120 kios terbuka, namun setelah pembangunan selesai para pedagang pasar legi lebih memilih untuk menyewa lahan PT. KAI di sepanjang jalan Mimbar serta tidak mau menempati lahan yang telah disediakan. Sehingga tempat usaha ini di isi oleh para pedagang yang berasal dari warga sekitar,” jelasnya.

Pada tahun 2020 pasar tradisional ini berubah konsep menjadi pasar dan pusat oleh-oleh khas Jombang sebagai upaya meningkatkan perekonomian, sekaligus untuk menampilkan produk-produk unggulan khas Jombang baik berupa hasil kerajinan tangan maupun berbagai jenis kuliner produksi UMKM. Konsep ini merupakan kesepakatan oleh semua pihak terkait dan terdapat sebanyak 20 unit kios terdiri dari pedagang asosiasi Jombang kuliner, Asosiasi permamin serta BUMDes Kecamatan Tembelang.

“Selain itu pasar oleh-oleh Jombang untuk mendukung program beli produk khas Jombang, disisi lain ini merupakan upaya dalam mempromosikan produk UMKM yang ada di Kabupaten Jombang. Sehingga dapat menghidupkan kembali destinasi wisata dan kebudayaan di Kabupaten Jombang. Sehingga Pasar oleh-oleh khas Jombang jadi ikon Kabupaten Jombang. Kedepannya kami berharap dengan konsep yang ada akan kami kembangkan menjadi pusat kuliner maupun oleh-oleh,” harap Hari Oetomo.

Sementara itu, Ketua Permamin Jombang Kuswantono berharap dengan adanya pusat oleh-oleh Jombang ini bisa menumbuh kembangkan potensi-potensi Jombang yang selama ini belum memiliki tempat yang repersentatif. Dengan renovasi tempat ini dapat menjadi tempat yang repersentatif untuk produk-produk Jombang, bisa menumbuh kembangakan potensi yang lain dan budaya menggunakan produk-produk lokal dari Kabupaten Jombang.

“Launching ini, anggota dari Permamin sendiri hampir seluruhnya ikut, karena kita juga memasok pasar-pasar modern di Kabupaten Jombang. Sekitar 50 produk lebih yang di pasarkan oleh Permamin di pasar oleh-oleh Khas Jombang dengan berbagai variasi standart oleh-oleh,” pungkasnya.