memoexpos.co – Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jombang di tahun 2020 mengalami penurunan minus 1,98 persen jika dibandingkan tahun sebelumya yang tumbuh positif di angka 5,10 persen.
Dari 17 sektor ekonomi yang ada di Kabupaten Jombang, 10 sektor menunjukan pertumbuhan negatif di tahun 2020 sehingga mengalami kontraksi minus 1,98 persen atau menurun dibanding tahun 2019 yang mencapai sebesar 5,10.
Mengacu pada laju pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang, hanya 7 sektor ekonomi yang menunjukan angka positif dan yang menunjukan kenaikan tertinggi adalah di sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencapai sebesar 9,24 persen.
Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Kabupaten Jombang Agus Prihanto mengatakan, perekonomian Jombang selama tahun 2020 tidak jauh dari pergerakan perekonomian regional maupun nasional.
Menurut Agus, kontributor perekonomian Kabupaten Jombang berasal dari 3 sektor, namun 2 dari 3 sektor tersebut mengalami minus.
“3 sektor perdagangan barang dan jasa, industri pengolahan dan pertanian. Sektor pertanian masih positif namun tumbuhnya melambat, persentasi tumbuhnya tidak terbesar sebelumnya,” terang Agus saat ditemui di ruang kerjanya. Selasa (25/5/2021)
Menurutnya perekonomian Kabupaten Jombang sangat terbantu di sektor industri yang memiliki pasar ekspor seperti industri makanan baik makanan manusia maupun non manusia, kemudian industri kayu.
“Dua itu saja sudah positif maka sudah bisa mendongkrak secara total sektor industri kita. Menurut catatan kami, kontribusi atau perannya dalam perekonomian industri (makanan dan kayu) sudah menyumbang lebih dari 50 persen dan satu lagi industri alas kaki,” tutupnya. (by)