Jombang Tetap Buka Destinasi Wisata Dengan Protokol Kesehatan

188
Foto : Andik Widodo, Kepala Seksi Strategi Pemasaran dan Promosi Wisata Dinas PORAPAR Kabupaten Jombang.

memoexpos.co – Pemerintah keluarkan kebijakan larangan mudik untuk masyarakat guna menahan peningkatan angka Covid-19 di Indonesia. Melalui surat edaran nomor 13 tahun 2021, pemerintah tegas meniadakan mudik selama 6-17 Mei 2021.

Di sisi lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tetap membuka objek wisata lokal saat lebaran untuk menghibur masyarakat yang tidak bisa mudik.

Menanggapi kebijakan tersebut, Plt Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata melalui Kepala Bidang Pemasaran yang disampaikan oleh Andik Widodo selaku Kasi Promosi mengatakan bahwa Disporapar akan memantau pelaksanaan destinasi wisata saat Idul Fitri nanti.

“Setiap tahun kita pasti turun. Misal kapasitas orang yang boleh digunakan adalah 25%, misal tata kelola wisata, kapasitas orang 100. Jadi nanti tiap 25 orang pengunjung masuk portal akan ditutup dan lainnya menunggu,” ujar Andik saat ditemui di Kantor Disporapar Kabupaten Jombang, Rabu (15/4/21).

Ia melanjutkan bahwa CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) di pariwisata harus tetap diterapkan.

“Penerapan CHSE nanti pasti diterapkan. Karena di sistem kami ada form namanya ceklist untuk rombongan. Ada contact person juga untuk tracing. Kita siapkan itu semua. Kalau perlu tempat itu juga menyiapkan sarana CHSE, seperti masker, demi kenyamanan bersama” paparnya.

Menurut Andik, dengan dibukanya destinasi wisata nanti juga bisa meningkatkan imun masyarakat karena merasa senang.

“Dengan berekreasi juga kan bisa meningkatkan imun. Intinya patuhi protokol kesehatan dan jangan terlena. Meskipun sudah divaksin tetap perhatikan CHSE,” ungkapnya.

Andik juga memohon nantinya pihak pengelola destinasi wisata tetap memperhatikan pengunjung.

“Kita ke pengelola juga mohon untuk memperhatikan pengunjung. Jangan karena rame jadi lalai, takutnya nanti merugikan pengelola maupun pengunjung. Jadi kita cari win-win solution agar nanti tidak muncul cluster baru,” pungkasnya. (Ahz)