memoexpos.co – Keberhasilan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jombang dalam membangun struktural partai mendapat respon positif dari pengurus DPD Jawa Timur.
Pernyataan itu disampaikan oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur, Sri Untari saat diwawancarai memoexpos.co usai Musancab gelombang pertama, di Kantor DPC PDI Perjuangan Jombang, Jum’at (9/4/2021).
“Semua organ partai, untuk membangun struktural ini dimulai dari bawah, kemudian sampai ke atas, sehingga dari sekian Dusun, sekian RW, sekian RT dari PDI Perjuangan ada pengurusnya, di Desa ada prngurusnya, di Kecamatan juga ada pengurusnya,” ucap Politisi perempuan partai berlogo banteng ini.
Dikatakan olehnya, bahwa kesuksesan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jombang dalam menyusun struktural patut untuk diapresiasi.
“Kami melihat bahwa ini tadi sudah 100%, ini artinya ketaatan pengurus DPC pada perintah partai sangatlah tinggi, disini kami bersyukur, alhamdulillah, kami berikan apresiasi,” imbuhnya.
Terkait hal itu, Sri Untari menegaskan kepada seluruh DPC PDI Perjuangan yang ada di Jawa Timur seperti DPC Jombang, karena menurutnya, intruksi partai ini harus dilaksanakan dan tidak boleh dibantah.
“Kalau sekiranya ada DPC yang belum menerapkannya maka kami berusaha mendorong agar cepat terwujud, karena memang bagian dari partai ini harus menetapkan strukturnya,” papar politisi yang duduk di pengurus DPD Jawa Timur ini.
Struktur ini, kata dia, sebagai salah satu penyangga kekuatan partai, menurutnya jika strukturnya kuat maka segala intruksi Ibu Ketua Umum terkait dengan struktur ini dibentuk, harus dilakukan.
Sri Untari juga mengatakan, bahwa kader PDI Perjuangan yang ada di wilayah Jawa Timur ini ada 65% kader milenial. Hal itu juga tidak menafikkan di Kabupaten Jombang juga harus membentuk itu.
“Kalau lingkungan sekitar generasi yang terbanyak adalah milenial, maka kalau kita tidak mengikuti situasi dan kondisi, kita akan tidak mampu beradaptasi dengan baik,” jelasnya.
Masih kata Sri Untari, kalau ingin PDI Perjuangan menang, maka kita harus mendengarkan suara masyarakat, terkait SDM, program, keluhan, aspirasi dan yang lainnya.
“Alasan harus ada kaum milenial, salah satunya, bagaimana cara menempatkan generasi milenial untuk regenerasi partai, saya 10 tahun lagi pasti sudah selesai, maka dari itu kita harus ganti regenerasi, persiapannya dimulai dari bawah, kehadiran milenial ini untuk beradaptasi dengan lingkungan dan menyiapkan regenerasi partai,” pungkasnya. (Syaiful)