memoexpos.co – Anggota dewan dan Staff DPRD Kabupaten Jombang di suntik vaksin bertempat di ruang rapat paripurna. Senin (1/3/2021)
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jombang Donny Anggun menjelaskan, hari ini anggota dewan dan pegawai DPRD Kabupaten Jombang disuntik vaksin bertempat ruang rapat paripurna, dengan petugas Puskesmas Pulo Lor yang ditunjuk untuk menyuntik vaksin covid-19.
“Yang menerima vaksin, Semuanya dari unsur pimpinan dan anggota DPRD Jombang, beserta seluruh staf kantor,” ucapnya
Lanjut Donny, vaksinasi sangat diperlukan bagi anggota DPRD Jombang, karena aktivitas kerja DPRD juga sering bertemu dengan masyarakat langsung. Oleh sebab itu, vaksin diharapkan bisa membuat antibodi bagi wakil rakyat agar tidak ada penularan virus.
“Dengan harapan antibodi terbentuk, dan agar tidak terjadi penularan covid-19. Karena anggota DPRD Jombang ini sering berkunjung ke luar kota dan banyak bertemu dengan masyarakat,” ungkapnya
Sementara itu Suwanto dari partai Nasdem ketika dikonfirmasi mengatakan, Proses vaksinasi di lingkungan DPRD Jombang harus melakukan pendaftaran kemudian di lakukan pemeriksaan kesehatan setalah itu baru dilakukan penyuntikan vaksin. Usai di lakukan penyuntikan, setelah dilakukan vaksinasi harus menunggu 30 menit untuk melihat reaksi. Kondisi tubuh saya setelah di vaksin tidak ada perubahan maupun efek
“Dengan adanya covid-19 yang semakin meluas persebarannya di Indonesia, ada kekhawatiran terkena virus sehingga saya siap untuk di vaksin. Setelah di vaksin ternyata juga tidak ada efek apapun seperti kabar yang menjadi perbincangan di kalangan masyarakat,”
Ditempat sama H.Machin Partai Gerindra mengatakan, Vaksin itu virus yang sudah di lemahkan, minimal setelah di masukkan virus yang sudah di lemahkan tubuh kita ada antibody tersendiri sehingga bisa menguatkan tubuh
“Vaksinasi secara merata merupakan bentuk ikhtiar Pemerintah untuk menangani covid-19 dengan harapan masyarakat sudah kebal terhadap virus corona,” katanya
Beda dengan Totok Hadi Riswanto asal PDIP karena dirinya masih meneruskan Swab OCR. “Kalau saya karena kemarin setelah reaktif meneruskan swab PCR, jadi ditunda 3 bulan nanti baru melakukan vaksinasi. Terkecuali yang pernah reaktif tetapi tidak melakukan swab PCR itu bisa melakukan vaksinasi, karena tidak ada rekam medis,” ungkapnya
Dikatakan juga oleh Totok, Bahwa dirinya kalau diperbolehkan ya di vaksin, Akan tetapi mengikuti peraturan yang ada
“Kondisi saya saat ini tidak ada masalah, justru kalo bisa saya minta di vaksinasi sekarang. Tetapi menurut peraturan WHO tidak di perbolehkan, menurut saya langkah tepat setelah di nyatakan reaktif seharusnya melakukan test swab PCR supaya kesehatannya jelas,”
Lebih lanjut Totok mengatakan, Swab berlaku hanya untuk 3 hari setelah itu harus melakukan swab kembali untuk bepergian. Insyaallah apabila terjadi kekurangan vaksin saya siap untuk melakukan donor plasma, karena yang bisa melakukan donor plasma adalah orang yang pernah terpapar virus Corona sesuai dengan jenis darah yang membutuhkan.
“Harapan saya, dengan vaksinasi ini teman-teman Dewan mendapatkan kekebalan serta tidak ada efek samping seperti berita yang di sebarkan oleh orang tidak bertanggung jawab. Semoga anggota Dewan setelah vaksin bisa melaksanakan tugas tanpa perlu swab antigen, cukup dengan pernyataan bahwa sudah di vaksin,” ungkapnya (tya)