memoexpos.co – Partai Demokrat yang dipimpin oleh Bapak Agus Harimurti Yudhoyono, memiliki beberapa sayap partai, untuk mendukung pergerakan partai berlambang Bintang Mercy tersebut. Salah satunya ialah Bintang Muda Indonesia (BMI).
Awalnya, BMI terbentuk atas dasar perkembangan politik yang kian tak menentu. Dari kegelisahan pemikiran beberapa pemuda yang selalu kritis terhadap keadaan, dan mempunyai cita cita bersama maka terlahirlah Bintang Muda Indonesia. Dari awal kemunculannya BMI selalu berperan aktif mengawal program dan ideologi partai terutama membumikan Pancasila.
Dalam pandangan BMI, bahwa manusia ideal terbentuk ketika individu mampu mengatasi diri sendiri dan bersedia memberikan jiwa dan raga demi kepentingan nilai yang lebih tinggi. Berkorban bagi bangsa menjadi etika baru bagi setiap insan politik. Etika baru ini memiliki dimensi transendentalitas berupa semangat pengorbanan diri demi kebaikan komunitas.
Setelah melakukan diskusi panjang, dan konsolidasi konsolidasi, akhirnya bersepakat membikin sebuah wadah dan tepat pada tanggal 30 Januari 2020 akhirnya BMI mendeklarasikan diri sebagai organisasi dan setelah itu mengajukan permohonan untuk menjadi organisasi sayap Partai Demokrat.
Tujuan berdirinya BMI ialah untuk mewadahi ide ide cemerlang, dari anak anak muda dengan latar belakang yang berbeda beda tapi mempunyai semangat perjuangan yang membara. mejaga keutuhan dan martabat dengan mengorbankan apapun, dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.
Usia BMI belum genap 1 tahun, namun dengan semangat juang yang tinggi dengan dilandasi mental yang kuat, BMI sudah berdiri di 30 provinsi dan sudah 10 provinsi yang sudah melakukan pelantikan dan pengkaderan.
Pengkaderan BMI sebagai syarat mutlak masuk organisasi, supaya kader tahu visi misi BMI, memahami, mengenal lebih dalam dan mencintai organisasi. Inilah puncak dari target BMI.
Masing-masing kader merasa nyaman dan sayang dengan anggota yang lain, sebab di BMI diterapkan prinsip kekeluargaan. Semua anggota adalah saudara, adik atau kakak-kakak sehingga tidak diperkenankan untuk saling menyakiti apalagi mengkhianati.
Mungkin ini merupakan platform baru dalam organisasi sosial politik, yang menjamah rasa kemanusiaan dan persaudaraan para anggotanya, demikianlah nilai nilai yang ditanamkan oleh Ketua Umum BMI setiap kali mengisi pelatihan, yang kerap diminta para peserta untuk selalu mendampingi kader-kader baru, atau kader daerah. Sifat persaudaraan dan sikap Egalitarian yang ditanamkan Ketua Umum Farkhan Evendi di BMI, seperti air sejuk di padang politik yang kering dan keras. mungkin inilah sisi kepesantrenan Ketua Umum BMI yang coba ditularkan. BMI terasa kompak dan guyub. Terasa cair tanpa hirarki namun tetap disiplin sesuai tupoksi dan medan tanggungjawab kerja masing-masing.
Ini semua terbukti kalau BMI yang di pimpin oleh Farkhan Evendi sangat diterima kehadirannya ditengah tengah masyarakat indonesia, sebagai sayap Partai Demokrat.
Di daerah daerah BMI melakukan kerja kerja nyata, seperti dimasa pandemi BMI memberikan bantuan masker, sembako ke masyarakat. Dan juga ketika bencana melanda suatu daerah BMI dengan gerak cepat langsung datang kelokasi bencana, dan lagi lagi sembari menyalurkan bantuan.
Dan ketika sekarang ini di daerah-daerah sedang berlangsung pesta demokrasi, BMI turun langsung untuk memenangkan kader- kader partai demokrat yang maju dalam kontestasi pilkada.
BMI, sebagai rumah ide, tempat berkumpulnya anak muda yang kritis, cerdas dan tak mengenal lelah, terus melangkah, mengorganisir, turun ke tengah- tengah masyarakat, medengarkan persoalan- persoalan yang muncul, mendiskusikan dan lalu mencarikan solusinya.
BMI yang di komandoi oleh Cak Farkhan Evendi ini, sadar betul bahwa rakyat berada dalam situasi ketidakadilan, baik sosial, hukum, ekonomi, atau politik, yang akhirnya banyak melahirkan bermacam penyimpangan kehidupan bernegara. Keadilan telah menjadi komoditas, siapa punya uang, itulah yang menang. Politik kerap dimanipulasi atas nama demokrasi oleh penguasa yang mengatasnamakan kepentingan rakyat.
Dengan melihat persoalan tersebut, BMI mengenalkan pada masyarakat bagaimana politik yang santun, jujur, cerdas dan adil melalui pelatihan-pelatihan bertahap pada kader kadernya. Dan juga menyediakan ruang dialektika untuk pemuda pemuda penerus bangsa dalam dinamika di ruang politik. Yang nantinya para kader kader BMI tersebut akan didistribusikan ke partai demokrat, sehingga menjadi insan politik yang cerdas, santun dan peduli. BMI adalah organisasi yang dipimpin oleh moral dan gagasan, bukan kesewenang-wenangan struktur dan Jabatan.
Oleh : Lency Pramono
(Dept. Kanjian dan Opini Publik, DPN BMI)