Imbas Ketentuan Ganjil Genap Pasar Peterongan, Pedagang Berjualan di Samping Jalan Mancar Sembari Mengeluh

127

Caption foto : luapan pedagang di depan makam desa Mancar

memoexpos.co – Diberlakukannya sistem nomor ganjil genap bagi pedagang Pasar Peterongan membawa reaksi tersendiri bagi para pedagang, reaksi tersebut diluapkan oleh beberapa pedagang pasar peterongan yang kini berjualan di sepanjang Jl. Kol. H Ismail Desa Mancar Kecamatan Peterongan.

Hal tersebut dilakukan oleh pedagang, lantaran saat penerapan sistem ganjil genap oleh Pemerintah Kabupaten Jombang menjadikan omzet mereka menurun, sehingga nekat berjualan di samping jalan.

“Dampak diterapkannya ganjil genap penghasilan jadi menurun, sedangkan kami punya keluarga yang harus dipenuhi kebutuhannya, sehingga berjualan disini” Ujar salah satu pedagang ayam yang enggan disebutkan namanya kepada memoexpos.co Rabu (10/6/2020).

Menurut dia, dampak diberlakukannya sistem ganjil genap ini juga membingungkan, selain mengurangi pelanggan, juga merugikan para pedagang.

“Membingungkan mas, apalagi seperti penjual ayam seperti saya, pelanggan juga berkurang, ayam yang dijual ketika tidak laku dalam waktu lama, tidak bisa dijual lagi dan pasti membuat rugi” tambahnya.

Pantauan di sepanjang Jl. Kol. H Ismail Desa Mancar, khususnya di titik depan Makam Mancar, nampak seperti aktifitas yang ada di pasar. Pasalnya, di titik itu mulai dari pedagang sayur, pedagang daging ayam, pedagang kebutuhan sehari-hari semua ada disitu.

Hal tersebut disampaikan oleh Turti (56) salah satu pelanggan sayur asal peterongan yang dirumahnya mempunyai warung, dia mengaku sudah beberapa hari ini belanja untuk keperluan warungnya di sepanjang Jl. Kol. H. Ismail Mancar.

“Dimancar, depan kuburan ngrawe (red. Makam Desa Mancar), sudah seperti pasar, jam 2 dini hari sudah ada aktifitas pedagang dan pembeli, sudah buka beberapa hari ini disitu, saya biasanya juga belanja disitu” ujar dia.

Terpisah, Camat Peterongan Shollahudin selaku pembina wilayah Peterongan saat dikonfirmasi membenarkan adanya peluberan pedagang Pasar Peterongan yang berjualan di Jl. Kol. H. Ismail Mancar.

Menurut Shollahudin, yang berjualan disitu sebagian besar pedagang yang bernomor genap. Forkopimcam Peterongan kemarin sudah mewacanakan rapat dengan Kepala Pasar dan Dinas terkait, namun Pemerintah Desa Mancar sudah mengkondisikan.

“Kita kemarin mau rapat, tapi pak Kades Mancar sudah mengkondisikan, artinya memberikan himbauan kepada pedagang pasar yang meluber itu” jelas dia.

Masih keterangan Shollahudin, dia mengaku setelah diberikan himbauan oleh Pemerintah Desa Mancar, luberan pedagang yang ada di Jl. Kol H Ismail Mancar mulai berkurang.

“Hari ini tadi saya berangkat kekantor lewat situ pukul 06.30 sudah bersih, khususnya yang ada di depan Balaidesa Mancar, tinggal ada beberapa pedagang ayam yang berada di depan makam ngrawe (red. Makam Mancar)” terangnya.

Kedepan pemerintah Kecamatan Peterongan akan terus mengawal kondisi tersebut, agar lebih mudah memutus penyebaran Covid 19 diwilayahnya.

“Kita lihat perkembangannya, karena itu sangat rawan, dikhawatirkan penyebaran Covid 19 nanti sulit diputus karena ada limpahan pedagang Pasar Peterongan yang ada disitu.” Pungkasnya (Syaif)