Caption foto : Direktur RSUD dan Bupati Jombang menjawab pertanyaan wartawan
memoexpos.co – Pemkab Jombang menyiapkan anggaran sebesar Rp. 78,6 Miliar untuk penanganan Virus Covid-19, anggaran tersebut berasal dari pengalihan beberapa proyek yang dibatalkan pengerjaannya di tahun 2020 dari APBD Kabupaten Jombang.
Hal itu diungkapkan oleh Bupati Jombang Mundjidah Wahab, seusai rapat pembahasan hal itu dengan DPRD di ruangan Sidang Paripurna Kantor DPRD Jombang, rabu (8/4/2020).
Rapat pembahasan yang dilakukan tertutup tersebut, juga membahas tentang pembagian anggaran yang dilakukan oleh Pemkab selama masa darurat pandemi Covid-19, selain belanja APD (alat pelindung diri) bagi tenaga medis, juga dialokasikan untuk menyelesaikan dampak ekonomi bagi masyarakat Jombang dalam masa darurat Covid-19 atau Virus Corona, karena semuanya merupakan urgent.
“Yang paling urgent banyak, saya rasa urgent semua, dalam hal ini adalah untuk memenuhi alat kesehatan, juga nantinya kita memberikan dampak sosial ekonomi yang paling banyak”. Ucap Bupati
Lebih lanjut Bupati Jombang menuturkan, bahwa darurat Covid-19 di Kabupaten Jombang sampai dengan tanggal 29 mei 2020, ia juga menghimbau kepada pedagang, boleh tetap berjualan, tetapi ada batasan-batasan tidak boleh berkumpul atau berkerumun, bisa dijual dirumah dan dijual secara online.
“Para pedagang di alun-alun malah sudah menerima bantuan terutama dari Baznas, yang juga dari Pemerintah Daerah” tambahnya.
Saat disinggung terkait pendataan di Desa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jombang khsusnya yang kurang mampu, selama waktu darurat Covid-19 ia memaparkan, setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan verifikasi, setelah itu langsung bisa didistribusikan, bantuannya berupa sembako diberikan satu bulan sekali selama kurun waktu tiga bulan.
“Bantuan tersebut berupa beras 10 Kg, gula 2 Kg dan minyak 2 liter, kita agendakan sampai nanti puasa, tiga kali” paparnya.
Sedangkan terkait perkembangan Covid-19 di Kabupaten Jombang, Bupati melalui juru bicara dalam bidang Covid-19 yakni dr. Pudji Umbaran menjelaskan, Sampai dengan tanggal (8/4) ini, dari data yang sudah ada, di Jombang ada 2 orang terkonfirmasi positif Covid-19, yang satu saat ini di isolasi mandiri dirumah hari ini kita ambil sweb yang ketiga untuk mengetahui apakah masih ada virus di dalam tubuh pasien tersebut, sedangkan 1 pasien lagi saat ini masih dirawat di ruang isolasi RSUD Jombang, selain itu ada 2 PDP yang kita rawat di ruang isolasi juga.
“Secara klinis pasien yang sudah karantina mandiri tersebut sudah sehat luarbiasa, jadi beliau sangat patuh dengan intruksi kita untuk isolasi mandiri dirumah dan selama hampir 14 hari ini tidak kemana-mana bersama dengan keluarganya melakukan isolasi mandiri dirumah” tukasnya.
Lebih Lanjut Pundji mengatakan, hari ini semuanya sudah kita sudah ambil swebnya untuk kita kirimkan, bersama dengan 13 orang PDP, sudah dikirimkan ke Provinsi.
Sampai saat ini RSUD Jombang belum temukan kesulitan, masih bisa lakukan penanganan dengan baik dalam artian sudah siap.
“Sampai dengan sekarang ini, kondisi masih bisa kita tangani dengan baik, masih juga menyiapkan 2 ruangan dengan kelengkapan isolasi, artinya ruangan ini dengan segala kelengkapan yang ada, dengan 5 tempat tidur, kita siapkan juga 7 tempat tidur di 1 lokal, untuk yang menghawatirkan”. Kata dia.
Direktur RSUD Jombang tersebut juga berikan bahasan tentang insentif tenaga medis, pihaknya sudah menyiapkan walaupun besarannya tidak sama dengan yang dikeluarkan oleh kementerian.
“Nantinya akan dibedakan rincian besarannya, dari dokter spesialis, umum, perawat, kemudian tenaga laborat, tenaga radiologis, dan tenaga lainnya yang membantu, baik non medis non paramedis mulai dari tukang bersih-bersih, tukang geledek (red. Pendorong pasien), ini semua orang-orang yang beresiko”. Pungkasnya (syaif)