memoexpos.co – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) mencanangkan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XXII dan launching program Desa Tematik yang dipusatkan di Balai Desa Gambiran, Kecamatan Mojoagung, Senin (25/5/2025).
Menurut Bupati Jombang Warsubi, BBGRM yang dilakukan setiap tahunya memiliki makna mendalam sebagai nilai, norma, dan tradisi yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Tradisi gotong royong bukan hanya kerja bersama, melainkan bagian dari sistem nilai budaya bangsa yang telah menjadi identitas luhur masyarakat Indonesia.
Dalam implementasinya gotong royong dilakukan seperti kerja bakti, membersihkan saluran irigasi (susuk wangan) membangun dan memperbaiki jalan desa, memperbaiki sarana prasarana umum, dan mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling).
Pada kesempatan ini, Bupati Jombang Warsubi juga melaunching Desa Tematik. Program Desa Tematik ini bertujuan untuk menumbuhkan praktik-praktik baik serta memperkuat peran serta masyarakat dalam pembangunan.
Sedangkan untuk penetapan Desa Tematik berdasarkan pada potensi yang dimiliki setiap desa, juga untuk mendukung program pembangunan Kabupaten Jombang.
“Pada tahun 2025 Pemkab Jombang menetapkan lima desa tematik, yaitu desa wisata, desa ketahanan pangan, desa digital, desa kreatif, dan desa tembakau,” tutur Warsubi.
Kelima desa ini telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Jombang. Kedepannya diharapkan menjadi pemicu semangat bagi desa-desa lainnya untuk mengembangkan potensinya masing-masing.
“Saya berharap Pelaksanaan BBGRM dan program Desa Tematik ini akan menjadi pemantik semangat seluruh komponen masyarakat untuk senantiasa lebih peduli, lebih aktif, dan lebih berdaya dalam pembangunan,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Jombang Sholahuddin Hadi Sucipto mengatakan pencanangan BBGRM dan launching Desa Tematik merupakan sebagai upaya pelestarian kebiasaan mulia dalam masyarakat. Diantaranya, saling terbuka, saling mendukung dan saling membantu diantara sesama yang diwujudkan dalam kegiatan gotong royong.
“Tujuan dilaksanakannya BBGRM adalah meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong royongan dalam penguatan integritas sosial. Melalui BBGRM bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka kesinambungan pelaksanaan gotong royong masyarakat,” ujar Sholahuddin.
Tidak hanya sampai disitu, lomba BBGM tingkat kabupaten Jombang tahun 2025 menghasilkan 3 desa terbaik. Yakni terbaik 1 Desa Gambiran, Kecamatan Mojoagung, terbaik 2 Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno dan terbaik 3 Desa Senden Kecamatan Peterongan.
Sholahuddin juga menunjuk beberapa desa untuk mengikuti lomba tingkat Provinsi Jawa Timur. Saat ini masih dalam tahap verifkasi lapangan dan tinggal menunggu hasilnya.
Dua desa yang akan mengikuti lomba yakni Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh untuk lomba inovator teknologi tepat guna (TTG)
Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh dan lomba tim pembina posyandu diikuti Desa Kedungotok, Kecamatan Tembelang.
Sedangkan untuk Desa Tematik, Sholahuddin merinci sebanyak 10 desa yang telah ditetapkan SK-nya oleh Bupati Warsubi. Diantaranya Desa Wisata Ngampungan, Kecamatan Bareng dan Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung.
Kemudian Desa Ketahanan Pangan di Desa Made, Kecamatan Kudu dan Desa Wonosalam, Desa Digital di Desa Pulosari, Kecamatan Bareng dan Desa Denanyar, Kecamatan Jombang, selanjutnya Desa Kreatif yakni Desa Plumbon Gambang, Kecamatam Gudo dan Desa Jatipelem. Untuk Desa Tembakau yakni Desa Tanjungwadung, Kecamatan Kabuh dan Desa Kepuhrejo, Kecamatan Kudu.
“Dibentuknya desa tematik untuk mengoptimalkan potensi lokal yang unik dan berbeda dari desa lain, untuk membangun desa yang maju dan sejahtera. Selain itu, pemberian nomor induk aparatur pemerintah desa (NIAPD) kepada perangkat desa. Tujuannya untuk mendorong program pembangunan desa yang berkelanjutan melalui peningkatan kapasitas pemerintah desa, dalam tata kelola pengorganisasian yang meliputi inventarisasi data informasi aparatur pemerintah desa,” imbuhnya.