Momen Hangat Pendeta Paulus Heri Susanto dengan Abah Warsubi Saat Makan Siang Bersama Jemaat Gereja

71
Calon Bupati Jombang Warsubi bersama Isteri saat berdiskusi dengan para pendeta di Jombang. (Istimewa)

memoexpos.co – Para pendeta di Jombang, Jawa Timur diskusi dengan calon Bupati Jombang Warsubi di salah satu rumah makan yang ada di Kecamatan Diwek, Kamis (17/10/2024) siang.

Selain diikuti para pendeta, ratusan jemaat gereja turut hadir pada diskusi dengan tajuk makan siang bersama H. Warsubi dengan Pendeta-Pendeta se-Kabupaten Jombang tersebut.

Pantuan dilokasi, nampak Pendeta Paulus Heri Susanto menyambut hangat kedatangan Calon Bupati nomor urut 2 ini, keakraban antara keduanya kian menyatu diiringi tepuk tangan ratusan jemaat gereja.

Pendeta Nico asal Denanyar Jombang mengungkapkan, dia berpandangan sosok Warsubi bagi dia layak menjadi pemimpin Jombang.

Selain visinya jelas, Pendeta Nico meyakini Warsubi bisa membawa aspirasi gereja dan memberikan kesejahteraan para pendeta.

“Sangat bagus, visinya jelas untuk lebih spesifiknya itu untuk gereja-gereja dan kesejahteraan para pendeta itu disampaikan dengan jelas,” ungkap Pendeta Nico, saat diwawancarai wartawan Kamis (17/10/2024).

Dalam diskusi itu, para pendeta dan jemaat gereja menyampaikan aspirasinya, salah satunya terkait izin gereja dan keadilan bagi kaum minoritas.

“Tadi kami sampaikan aspirasi tanggapannya sangat baik, merespon, malah mengajak diskusi mendalam, beliau mengajak setiap ada masalah cari solusi bareng-bareng,” terangnya.

“Harapan kami apa yang disampaikan itu direalisasikan,” dambung dia.

Disinggung pihaknya memberikan dukungan, dengan tegas Pendeta Nico mengatakan ia pasti memberikan dukungan. Hal itu bukan tanpa alasan melainkan visi Warsubi dinilai jelas.

“Sudah pasti kami memberikan dukungan, karena teman-teman tadi juga bilang visinya jelas,” katanya.

Pihaknya menginginkan adanya perubahan, tentunya menjadi lebih baik dari sebelumnya. “Harus ada perubahan lah,” ujarnya.

“Yang diinginkan ya bagaimana pemimpin itu bisa mengayomi tentang keadilan, jadi dalam pembangunan bahkan sosial itu sama, semua disamakan bukan karena mayoritas atau minoritas,” tandasnya.