
memoexpos.co – Calon wakil bupati (Cawabup) Jombang Sumrambah disebut sebagai Bapak Pertanian Jombang oleh petani.
Hal itu diungkapkan oleh Lujeng Dewi Sri Rahayu (47) petani asal Desa Kalangsemanding, Kecamatan Perak saat diwawancarai usai kegiatan Sumrambah berdialog dengan petani se-Kecamatan Perak, Rabu (9/10/2024).
Bagi Lujeng, menyematkan istilah bapak pertanian Jombang kepada Sumrambah bukan tanpa alasan, kepeduliannya kepada pertanian bukanlah pepesan kosong.
Disisi lain, ia mengetahui Sumrambah lahir dari rahim seorang petani.
“Pak Sumrambah sering diskusi sama petani, keluhan masyarakat tentang pertanian pasti dicarikan solusi oleh Pak Sumrambah,” ungkap petani perempuan yang menggarap sawah boto 400 ini.
Saat masyarakat butuh saluran irigasi pertanian dan alat mesin pertanian, Lujeng menyebut Sumrambah selalu hadir dan aspirasi petani langsung membuahkan bukti.
“Yang sudah terbukti adalah pembangunan saluran irigasi, alsintan, itu petani sangat terbantu dan berterimakasih, saking banyaknya saya sampai lupa berapa program irigasi yang digelontorkan disini,” ujarnya.
Persoalan pupuk subsidi, sambung dia menjadi keluhan serius oleh petani. “Pak Sumrambah langsung memanggil pihak dinas pertanian untuk membahas solusi, walau itu sudah aturan pemerintah pusat, namun petani menjadi faham,” lanjutnya.
Senada diungkapkan oleh petani bernama Wasian (69), pria lansia asal Dusun Bogorejo ini menggarap sawah seluas satu hektar.
Ia berpandangan, sosok Sumrambah dinilai pembawa berkah bagi petani. Sebelum saluran irigasi terbangun, hasil panen tidak bisa maksimal. Namun setelah aspirasi petani ditindaklanjuti oleh Sumrambah selaku wakil Bupati Jombang saat itu, hasil panen padi sudah melimpah ruah.
“Alhamdulillah per sawah boto seratusnya dpat 1,2 ton,” ujar dia.
“Hal itu karena irigasi yang memadai,” sambungnya.
Selain bertani, Wasian sehari-hari juga mempunyai aktifitas sebagai pengusaha penggilingan padi.
Padi yang masuk di penggilingannya, membeli dari petani sekitar. Wasian faham betul kualitas hasil panen yang ada diwilayahnya.
“Juga menggiling beras, paling sehari menghasilkan 5 hingga 7 ton beras, ada 4 pekerja,” tandasnya.