memoexpos.co – Direktur Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LINK) Aan Anshori menilai, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang tidak membela penderita stunting.
Bagaimana tidak, menurut Aan dari anggaran fantastis untuk stunting senilai Rp 6 miliar, tidak satu rupiahpun dialokasikan untuk perbaikan gizi bagi anak-anak penderita stunting di Kota Santri ini.
“Tidak ada satu rupiahpun dari anggaran itu untuk makanan minuman bergizi bagi ibu dan anak korban stunting. Anggaran sebanyak itu malah diprioritaskan untuk tenaga pendamping dalam bentuk dukungan pulsa, transportasi dan rapat,” ucap Aan kepada memoexpos.co, Selasa (18/7/2023).
Bagi Aan, jika pendekatan yang dilakukan Pemkab dalam menangani stunting saat ini masih jauh dari kata efektif.
Bahkan, menurut Aan kebijakan seperti ini sangat menyedihkan, tidak cerdas dan terkesan mengekomersialisasi ibu dan anak korban stunting.
“Idealnya ya 50 persen untuk korban langsung dan 50 persen untuk pendampingan, dukungan,” ucapnya.
Aan merinci, jika penerapannya korban stunting ini mendapat dukungan makanan bergizi senilai Rp 50 ribu perbulannya, maka selama setahun Hanya membutuhkan sekitar Rp 3.212.400.000,- atau sekitar 50 persen dari total anggaran.
“Aku mempertanyakan kenapa Pemkab Jombang tidak berani membela warganya yang terdampak stunting dengan cara seperti itu,” ungkapnya.
“Jika masalah yang sangat krusial dan mudah seperti ini saja Bupati dan Wakil Bupati tidak mampu, bagaimana mungkin mereka tanpa rasa malu berniat memimpin Kebupaten Jombang pada politik elektoral mendatang?,” tutupnya.
Berita sebelumnya : Fantastis, Anggaran Stunting di Jombang Capai Rp 6 Miliar, Efektifkah?