Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Klaim Tak Ada Gagal Panen Padi Meski Ratusan Hektare Sawah Terendam Banjir

122
Rapat koordinasi penanggulangan bencana banjir Dinas Pertanian Kabupaten Jombang. (memoexpos.co)

memoexpos.co – Dinas Pertanian Kabupaten Jombang pada awal tahun 2023 mencatat kurang lebih 423 hektare tanaman padi di Jombang terendam banjir.

Meski terendam banjir, hingga bulan Maret 2023 Dinas Pertanian tidak mendapatkan laporan puso atau gagal panen di Kabupaten Jombang.

Meski demikian Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pertanian tetap melakukan upaya antisipasi, diantaranya memberikan bantuan bibit, mengikutsertakan asuransi petani padi dan melakukan koordinasi normalisasi sungai dengan pihak terkait.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang melalui Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura, Ahmad Jani Mashudi menilai kegiatan normalisasi yang dilakukan Dinas PUPR di wilayah yang menjadi langganan banjir cukup efektif.

Hal itu dilihat dari cepat surutnya air di area persawahan ketika banjir sehingga tidak sampai mengakibatkan tanaman padi mati.

“Alhamdulillah kegiatan normalisasi sungai yang dilaksanakan Dinas PUPR berjalan cukup bagus, kami minggu lalu hari Rabu mengumpulkan desa-desa, DPMD dan PUPR untuk koordinasi mencoba melakukan normalisasi ditingkat desa,” ungkapnya kepada memoexpos.co, Senin (20/3/2023).

Kedepan, Dinas Pertanian bersama dinas terkait akan melakukan pendampingan kepada beberapa desa untuk melakukn normalisasi sungai ditingkat desa.

Tidak hanya itu Jani mengatakan, pihaknya akan melakukan survey bersama dinas terkait untuk mengetahui saluran skunder dan tersier agar dapat terpetakan sesuai kewenangan masing-masing pihak.

Perlu diketahui, pada awal tahun ini 324 hektare padi yang terendam banjir tersebar di tujuh kecamatan di Jombang. Tujuh kecamatan itu meliputi, Kecamatan Ploso, Plandaan, Tembelang, Megaluh, Kesamben dan Bandarkedungmulyo.

Disamping itu, sejak musim hujan mulai Oktober 2022 hingga Maret 2023 m, sebanyak 4.996 hektare sawah milik para petani terdaftar mengikuti asuransi pertanian. Jika gagal panen mereka bakal menerim ganti rugi dari pihak asuransi.

Namun hingga masuk musim panen pada Maret 2023, Dinas Pertanian mengklaim belum menerima laporan puso atau gagal panen.

“Saat ini sudah masuk musim panen dan belum ada data kejadian busung dari PUPT yang bertugas mencatat mendata kejadian bencana pertanian dari Provinsi Jawa Timur,” tukasnya.