Tekan Penurunan Stunting di Jombang, Himasaka Stikes Pemkab Lahirkan Aplikasi GPS

121
Foto : Sosialisasi aplikasi GPS di Desa Murukan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.

memoexpos.co – Himpunan Mahasiswa Sarjana Keperawatan (Himasaka) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Pemkab Jombang memiliki aplikasi program berbasis pengabdian masyarakat, yakni aplikasi POS GPS (Gerakan Peduli Stunting) yang berfungsi untuk menekan penurunan angka stunting di Kabupaten Jombang. Program ini disasarkan di Desa Murukan, Kecamatan Mojoagung. Disosialisasikan pada Rabu (10/08/2022).

Acara sosialisasi dihadiri oleh Sekretaris Desa Murukan, Perawat Koordinator Puskesmas Mojoagung, Mantri Desa Murukan, Pembina Koselor Asi dan Moderator Asi Kabupaten Jombang, serta ibu hamil dan ibu dengan anak stunting di Desa Mojoagung.

Pembina Program POS GPS, I’In Noviana menjelaskan, latar belakang dibuatnya program ini disebabkan tren penurunam angka stunting di Jombang mulai digaungkan oleh Pemerintah. Kendati demikian, pihaknya membuat gerakan berbasis teknologi untuk menekan angka stunting di Kota Santri ini.

“Jadi latar belakangnya adalah karena pencegahan stunting mulai digaungkan di kabupaten Jombang karena angkanya yang sedang tinggi, oleh karena itu kami membuat gerakan penanggulangan stunting berbasis teknologi,” ungkapnya kepada memoexpos.co.

Di tempat yang sama, Ketua Program POS GPS, Adelia Nanda menyebut bahwa kegiatan ini merupakan langkah Himasaka untuk membantu penurunan angka stunting di Jombang, khususnya Desa Murukan.

“Kegiatan yang akan dilakukan adalah pengabdian kepada masyarakat dalam upaya pengendalian dan pencegahan stunting di Desa Murukan dengan menggunakan aplikasi GPS (Gerakan Peduli Stunting) dan pembentukan POS GPS,” ujarnya.

Menurut Adelia, didalam POS GPS juga memberikan kegiatan menarik seperti edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

“Aplikasi GPS ini berisi panduan dan edukasi tentang stunting, seperti panduan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Senam ibu hamil dan masih banyak lagi. Selain program GPS kami juga ada POS GPS yang nantinya akan dibentuk untuk menanggulangi masalah stunting yang didalamnya akan ada kegiatan seperti pembuatan produk unggulan susu dan biskuit,” bebernya.

Secara terpisah, Ketua Stikes Pemkab Jombang sekaligus Pembina Konselor Asi dan Moderator Asi Kabupaten Jombang, Ririn Prabowati memberikan apresisi kegiatan itu, dirinya pun mengungkapkan kebangaan pada mahasiswanya yang memiliki terobosan solutif untuk masyarakat.

“Saya bangga dengan program ini, mahasiswa Himasaka sudah bisa menggunakan program IT dan aplikasi android di mana aplikasi tersebut mempermudah seorang ibu mendeteksi perkembangan dan pertumbuhan anaknya,” kata Ririn saat dikonfirmasi memoexpos.co dikantornya.

Diakui olehnya, temuan mahasiswa berbasis solusi ini sangat membantu masyarakat, khususnya dalam deteksi dini stunting.

“Hal ini adalah penemuan yang sangat baik dari mahasiswa Stikes Pemkab Jombang yang bisa diaplikasikan ke masyarakat, agar masyarakat mempermudah untuk melakukan penanganan anak-anak supaya tidak masuk dalam kondisi balita kurang gizi,” ungkapnya.

Sementara itu, Muhammad Iqbal Firdaus, Kepala Desa Murukan juga berikan apresiasi. Dirinya berpandangan bahwa dengan adanya program bertema stunting ini sangat membantu masyrakat, karena berisikan wawasan antisipasi adanya anak kekurangan gizi bagi anak-anak.

“Program ini sangat bagus bagi masyarakat kami karena menambah wawasan dan juga pengetahuan, terutama bahaya tentang anak kekurangan gizi,” kata Iqbal saat diwawancarai memoexpos.co.

Pihaknya berharap, agar warga Desa Murukan bisa memanfaatkan program tersebut dengan maksimal, sekaligus mempraktikan. Sehingga angka stunting di Desa Murukan tidak ada.

“Semoga warga semoga warga Desa Murukan dapat memanfaatkan program ini dengan baik dengan mempraktikkan dirumah,” pungkasnya. (Ahz)