memoexpos.co – Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia ke-25, Pemkab Jombang menggelar gebyar vaksin dan pencanangan pentahelix collaborative governance model pelayanan penderita hipertensi di Pendopo Kabupaten Jombang, Selasa (8/6/2021).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Jombang, Kajari, Kapolres, Dandim, Sekretaris adesa, Ketua TP PKK, Kepala Dinas Kesehatan, Kementrian Agama dan para undangan lainnya. Selain itu juga diikuti oleh 21 Kecamatan serta Staff Ahli Menteri Kesehatan Indonesia secara virtual.
Dalam sambutannya Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengatakan bahwa angka penularan Covid pada lansia cukup tinggi.
“Penularan Covid pada lansia sangat cepat. Untuk itu bagi para lansia menjaga diri dan menjaga orang lain,” katanya.
Menurutnya lansia juga menjadi sebuah pertimbangan pemerintah dalam mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan selama ini.
“Salah satu keberhasilan pembangunan kesehatan dan kemajuan teknologi adalah meningkatnya harapan hidup. Lansia ini harus tetap berdaya guna,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Subandriyah mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan usia harapan hidup.
“Latar belakang kegiatan ini untuk meningkatkan keberhasilan dalam pembangunan kesehatan untuk meningkatkan harapan hidup yang ada korelasinya dengan peningkatan populasi lanjut usia,” paparnya.
“Ternyata 10,7 juta kasus Covid itu terjadi pada lansia dan kematian sebanyak 48,3 kasus meninggal juga terjadi pada lansia. Makanya dukungan dan support dalam memerangi Covid-19 dengan penggunaan vaksin sangat kami butuhkan,” tambahnya.
Sedangkan untuk pemberian vaksin kepada lansia hari ini menggunakan Vaksin Astrazeneca. “Untuk dosis dua hari ini memakai Vaksin Astrazeneca. Kalau awalnya Astrazeneca, yang kedua harus sama. Pun dengan Sinovac,” paparnya.
Menurutnya tentang efek samping Astrazeneca memang ada tapi cukup ringan dan tidak membahayakan.
“Memang ada KIPI (Kejadian Pasca Imunisasi), tapi KIPI ringan kabar yang beredar dulu juga sudah disampaikan oleh kementrian bahwa kasus meninggal itu juga bukan dari Vaksin Astrazeneca,” pungkasnya. (ahz)