memoexpos.co – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perrsatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Dewantara Jombang Dra Yuniep Mujati Suaidah MSi membuka sekolah BUMDes, dihadiri oleh kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Jombang. serta BUMDes sekabupaten Jombang. Jumat (20/11/2020)
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) adalah lembaga usaha desa yang berperan sebagai lembaga profit untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes),
Hal ini disampaikan oleh Sholahuddin. H.S., S.STP, M.Si ketika sambutan Sekolah BUMDes yang telah dibuka oleh Ketua STIE, dihadiri oleh Jajaran Pimpinan STIE dan segenap Dosen, serta 90 perwakilan BUMDes Kabupaten Jombang.
Lanjut Sholahuddin, Pemerintah Kabupaten Jombang sangat mendukung tumbuh kembang BUMDES dalam mengelola potensi desa menjadi sumber ekonomi desa yang nantinya menjadi sumber Pendapatan Asli Desa (PADes),
Hal tersebut terbukti dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 3 tahun 2013 tentang tata cara Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan juga dasar tersebut menjadi pijakan Pemerintah Daerah untuk memberikan Bantuan Keuangan Khusus untuk permodalan BUMDES di Kabupaten Jombang. Atas dasar tersebut sejak tahun 2015 Kabupaten Jombang Telah memilik 302 BUMDES di 302 Desa.
Menurut Sholahuddin, Dalam perkembangannya, usaha desa tersebut mengalami beberapa kendala teknis terutama dalam hal pengelolaan dan penataan manajemen usaha. hal inilah yang mendorong pemerintah daerah melalui DPDM melakukan pola pembinaan dan pendampingan secara intensif.
Sementara itu, Sekolah BUMDes merupakan bentuk pendampingan dan pembinaan atas kerjasama pemerintah derah melalui DPMD dengan STIE PGRI DEWANTARA Jombang.
“Kerjasama ini didasari agar pengelola BUMDes mendapatkan pemahaman bagaimana mengelola BUMDes dengan tata kelola yang sesuai dengan keilmuan manajemen yang tepat dan benar”,ucap Sholahuddin
Pelaksanaan Sekolah Bumdes akan dijadwalkan Didalam Kelas (kelas teori) Topik pengelolaan Manajemen pada setiap hari Jum’at, Sabtu dan Minggu Tanggal 20 s/d 29 Nopember 2020. Kuliah Umum tentang BUMDes dari Akademisi dan Praktisi Pada Hari Sabtu Tanggal 5 Desember 2020
Sedangkan Pendampingan di Bumdes masing-masing selama 6 (enam) bulan setelah pembelajaran teori Materi Sekolah BUMDes terdiri dari : Pengelolaan Manajerial BUMDes
Pengelolaan Keuangan BUMDes
Keberlanjutan BUMDes
Dikatakan juga oleh Sholahuddin banyaknya jumlah peserta. Jumlah tersebut terdiri dari 90 (Sembilan puluh) peserta dari 30 (tiga puluh) BUMDes di 21 (dua puluh satu) Kecamatan dengan masing-masing BUMDes 3 (tiga) orang yang terdiri Direktur, Sekretaris dan Bendahara atau dapat diganti oleh pengelolaain atas rekomendasi dari Kepala Desa.
Pendaftaran peserta BUMDes disampaikan melalui Google Form dengan melampirkan SK Pengurus dan Surat Rekomendasi dari kepala Desa. Dari hasil rekap peserta yang terdaftar terdiri dari 29,5% Direktur, 34,4% Sekretaris, 32,8% Bendahara dan 6,6%
Pengelola lain yang di rekomendasikan oleh Direktur dan Kepala Desa Dari 30 BUMDes yang mendaftar Unit usaha terbanyak adalah jasa Keuangan sejumlah 83,6% sedangkan sisanya adalah unit usaha lain diantaranya Perdagangan, Industri, pariwisata, pertanian/perkebunan dan jasa lainnya.
“Semoga dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancer dan ilmu yang bermanfaat bagi desa khususnya dalam pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)”,pungkasnya (bay)