memoexpos.co – Berikhtiar menumbuh kembangkan minat bercocok tanam, masyarakat agar lebih mandiri dan lebih sejahtera. #kampung mandiri
Program kampung mandiri telah didirikan oleh Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (LAZISNU), Desa Tapen, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang. Program ini diberi nama Program Tanaman Keluarga Mandiri Sejahtera (PTKMS), yang diketuai oleh Abd Hamid Hamdah.
Melihat potensi masyarakat Tapen, Hamid mengatakan masyarakat memiliki minat cukup tinggi untuk bercocok tanam. Akan tetapi, membutuhkan pendampingan, serta pembelajaran yang lebih. Mulai dari menanam hingga memanen, untuk meminimalisir kegagalan saat panen.
Pada program ini, Hamid menjelaskan, semua hal seperti: media tanaman, bibit pupuk organik, insectisida diproduksi sendiri, dengan tujuan agar masyarakat lebih menguasai, serta minat bercocok tanam. Adapun jenis tanamannya yaitu sayuran dan bahan pokok dapur, untuk saat ini terdapat jahe dan cabai. Semua ditanam menggunakan menggunakan polyback dan hidroponik.
“Jenis sayuran dan kebutuhan bahan pokok dapur, sementara masih jahe dan lombok. Semua bahan tanam, mulai media tanam, bibit, pupuk organik, insectisida kami buat sendiri, agar masyarakat benar-benar menguasai dan suka bercocok tanam,” jelasnya.
Peru diketahui, pada program ini LAZISNU bersinergi dengan Kelompok Pemuda Tapen, Ansor, IPNU serta Remas Al-Ishlah Tapen. Namun, rencana ke depan LAZISNU bersiap untuk bersinergi dengan pemerintah, apabila se visi dan se misi.
Harapannya, kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara mandiri. Seperti: cabai, terong, tomat, masyarakat dapat memetiknya di halaman rumah masing-masing.
Selain itu, hasil dari tanaman dapat dijual oleh masyarakat, sebagai tambahan dari pendapatan mereka, dengan begitu maka terciptalah kampung mandiri dan sejahtera. Pungkasnya (bay)