Dinas PPKB-PPPA Jombang Suarakan Isu Kependudukan Lewat Duta GenRe

15
Suasana seleksi tahap grand final Duta GenRe Jombang tahun 2025. (Foto: memoexpos)

memoexpos.co – Pemilihan duta GenRe (Generasi Berencana) Kabupaten Jombang memasuki babak grand final. Sebanyak 10 pasangan remaja bersaing untuk mendapatkan gelar Duta GenRe Kabupaten Jombang tahun 2025 di gedung Bung Tomo Pemkab Jombang, Kamis (24/7/2025).

Duta GenRe ini nantinya akan membantu pemerintah Kabupaten Jombang khususnya program Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) tentang isu-isu strategis kependudukan dan kehidupan remaja secara kreatif.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Jombang dr Pudji Umbaran mengatakan ajang Duta GenRe dapat menjadi wadah untuk menumbuhkan kepemimpinan dan keteladanan remaja dalam menyikapi isu-isu krusial tentang kependudukan.

“Nanti mereka akan menyuarakan terkait dengan program pemerintah di bidang kependudukan dimana pemerintah itu salah satu yang disasar adalah kelompok remaja karena saat ini era bonus demografi dimana 64 persen adalah usia produktif salah satunya usia rentang remaja dan pemuda,” jelas dr Pudji.

Lebih jelasnya mereka akan membantu menyuarakan dan mengedukasi teman sebayanya untuk mencegah pernikahan dini, menjauhi narkoba dan tidak menormalisasi seks bebas.

“Seleksinya meliputi seleksi administratif, tes wawancara, tes pengetahuan, tes psikologi, dan keterampilan dan semua hal yang harus ada pada mereka. Karena sasaran kita adalah indeks pembangunan manusia dan indeks pembangunan keluarga,” tambah dr Pudji.

Untuk proses penjurian di awal seleksi, pihaknya menggandeng kalangan profesional, baik itu psikolog, talenta muda yang punya bakat.

“Ketika masuk final, jurinya kita ambil 5 diantaranya dari unsur PKK, unsur dharma wanita, dari unsur Genre Jawa Timur, ketua paguyuban penyuluh KB,” jelasnya.

Salah satu persolan yang dihadapi pemerintah saat ini adalah pencegahan pernikahan dini. Dengan adanya Duta GenRe, dr Pudji berharap dapat menjadi sebuah bentuk kehadiran pemerintah dalam mengedukasi tentang bahaya pernikahan dini.

“Saat ini yang terjadi sebuah pernikahan itu selalu diawali hal yang tidak berencana, contoh yang terjadi adalah pernikahan dini yang begitu banyak akibat korban seks bebas dan sebagainya yang pada akhirnya mereka terpaksa menikah. Sehingga muncul dispensasi pernikahan, semakin banyak dispensasi maka semakin tinggi angka perceraian itu linier sekali, kemudian semakin tinggi angka perceraian makin tinggi problem kemasyarakatan terjadi dampak sosialnya luar biasa, ini yang kita coba cegah salah satunya melalui program Duta GenRe,” bebernya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Jombang Purwanto mengapresiasi adanya ajang Duta GenRe, menurutnya ini bisa menjadi salah satu virus positif dari pemerintah untuk mencegah persoalan-persoalan kependudukan di masyarakat.

“Kami menginginkan kepada panitia agar dilakukan seleksi dengan baik, sehingga para juara yang muncul nanti berkualitas dan berdaya saing tinggi. Kemudian harapan kami kepada juara tentunya bisa menjadi virus positif bagi yang lainya, bagi remaja, pemuda yang ada di sekolahnya sehingga mereka tidak terjerumus dengan narkoba, perkawinan dini, dan seks bebas maupun media sosial yang kurang terkontrol,” singkatnya.