JOMBANG – Sekitar puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karangpakis 2, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang harus merelakan belajar dalam ancaman bahaya.
Bagaimana tidak, mereka menimba ilmu di bawah atap bangunan yang hampir ambrol bahkan sudah disangga menggunakan bambu. Selain berpotensi ambrol atap tersebut juga bocor saat hujan.

Saat hujan deras, air masuk ke dalam kelas hingga menggenangi lantai ruang belajar mengajar.
Kondisi itu didokumentasikan berupa video dan viral di media sosial, bahkan menjadi bahan perbincangan di pesan WhatsApp Group Info Jombang Utara Brantas.
Sumber yang enggan disebut namanya dalam pemberitaan ini memberikan deskripsi kondisi ruangan tempat belajar mengajar siswa yang sangat memprihatinkan.
Video berdurasi 17 menit 45 detik terlihat sosok perempuan berseragam guru sedang mengepel lantai yang basah. Sementara siswa sedang duduk di bangku melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di bawah ancaman tiang bambu yang digunakan sebagai penyangga kayu plavon.
Dia menuliskan kata-kata sarkasme, yang secara tersirat bermakna Pemkab Jombang tidak memberikan perhatian dan terkesan tutup mata.
“Salah satu potret, saking perhatiannya dinas terkait, kalau dikonfirmasi ke dinas terkait pasti jawabannya keterbatasan anggaran,” tulis salah satu anggota group, dikutip Senin (9/12/2024) kemarin.

Sementara, Kepala Sekolah SDN Karangpakis 2, Sutin, tak menampik jika kondisi bangunan atap memang sedang ditopang dengan bambu.
Ia membantah disebut kondisi atap yang hampir ambrol, menurutnya itu hanya bocor.
Namun ia tak merinci alasan kenapa sampai disangga menggunakan bambu yang menggambarkan membahayakan siswa.
“Bukan mau ambruk mas hanya bocor saja,” ujarnya.
Kendati demikian, kondisi ruang kelas yang seperti itu disebut membuat tak nyaman. Terlebih saat ini sudah masuk musim curah hujan yang tinggi.
Kondisi atap bocor sebenarnya sudah diketahui oleh pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang dan pihaknya sudah mengajukan untuk perbaikan.
“Itu sudah saya usulkan ke dinas tapi belum terealisasikan,” tandasnya.
Upaya konfirmasi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang masih dilakukan. (Red)