Peringati Hari Kesehatan Mental, Lembaga Psikologi Darul Ulum Jombang Fasilitasi Bakat Pelajar

27
Ketua Umum Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum KH. Kholil Dahlan saat membuka acara. (memoexpos.co)

memoexpos.co – Lembaga Psikologi Darul Ulum (Lapsidu) Jombang menggelar lomba penyiar podcast tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Aula Lantai 2 Kantor Pusat Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Rejoso, Kecamatan Peterongan, Minggu (20/10/2024) pagi.

Selain untuk menjaring bakat dan minat generasi Z di bidang penyiaran, kegiatan ini juga sebagai rangkaian peringatan hari kesehatan mental santri dan hari santri nasional.

Kegiatan dibuka oleh Ketua Umum Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum KH. Kholil Dahlan dihadiri penasehat Lapsidu dan jajaran pengurus.

Sebelum membuka acara, Kiai Kholil berpesan kepada para peserta untuk menggali dan mengetahui bakat masing-masing sehingga bisa memaksimalkan bakat dan minat yang dimiliki.

“Bakat dan minat itu penting kita ketahui. Karena dengan itulah karunia Allah akan diberikan kepada kita supaya hidup lebih profesional,” tutur Kiai Kholil Dihadapan puluhan peserta lomba.

“Saya sampaikan terimakasih kepada lembaga psikologi, semoga sukses dan selalu mendapat ridho Allah SWT,” sambung mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang ini.

Dalam pesannya, Kiai Kholil menurutkan, bakat yang bagus harus ditunjang profesionalitas, ada tiga kiat yang harus dilakukan untuk menjadi orang yang profesional.

“Pertama, orang yang profesional itu hidupnya proporsional, kalau dia menjadi orang yang mengisi acara dia akan datang lebih awal sebelum mengisi waktu yang disediakan, jangan sampai orang kecewa kepada kita karena nunggu itu adalah amalan tidak enak,” tuturnya.

Kedua, yang dibicarakan bermanfaat. “Profesional itu apabila bicara akan tau apa yang dibicarakan manfaat apa tidak,” lanjutnya.

Ketiga, ia menandaskan, orang profesional selalu mengandalkan Allah sebagai landasan berfikir maupun bertindak.

“Ketiga selalu mengandalkan Allah SWT, karena kita bisa kita sukses kita gagal itu Allah yang menentukan,” tandasnya.

Terpisah, Ketua Lembaga Psikologi Darul Ulum (Lapsidu) Dian R. Zuhdiyati saat diwawancarai menyebut, tercatat sedikitnya ada 22 peserta dari SMA sederajat yang mengikuti kegiatan ini.

“Tujuannya memperingati hari kesehatan mental, sekaligus hari santri, selain itu juga untuk memfasilitasi pengembangan bakat minat, ketiga agar edukasi mental agar lebih merata,” ungkap Ning Dian sapaan akrabnya.

Saat ini, bagi dia sangat penting memberikan edukasi dan pendampingan kesehatan mental disemua lini mulai dari pelajar umum bahkan santri.

“Ini sangat penting disemua lini, seakan kesehatan mental ada semua kaitannya dengan mental. Kita lebih kearah ke pendampingan mental santri,” jelas perempuan berusia 40 tahun, lulusan Psikologi Pascasarjana UGM Tahun 2011 ini.

Aktivis psikologi muda asal Kota Santri ini sudah melakukan pendampingan kesehatan mental diberbagai kelompok, terlebih di lembaga pendidikan dan asrama pesantren.

“Kalau pendampingan sudah kita lakukan seperti konseling atau edukasi ke asrama dan unit sekolah,” kata pengasuh asrama Roudotul Quran 3, Ponpes Darul Ulum tersebut.

Dalam konteks perlombaan penyiaran dan podcast ini, kedepan akan ada kompetisi duta Lapsidu, didalamnya akan menyiarkan tentang edukasi kesehatan mental.

“Kita juga kerjasama dengan lembaga kesehatan, nanti juga ada duta Lapsidu kaitannya dengan podcast lapsidu dan kaitannya dengan kesehatan mental,” pungkasnya.

Antusias para pelajar mengikuti kegiatan ini begitu tinggi, seperti yang dilakukan oleh Faris Mahardika (17) pelajar dari SMK Telekomunikasi Darul Ulum ini.

Pelajar asal Jakarta yang tinggal di Asrama RRC Pondok Induk Darul Ulum tersebut mempersiapkan diri untuk tampil maksimal dalam lomba penyiar podcast lebih dari dua minggu.

“Kesiapannya kurang lebih dari membuat teks sekitar dua mingguan lebih, karena mencari sesuai tema, setelahnya latihan penempatan masa temponya,” ujarnya.

Ia mengaku mengikuti kegiatan serupa sudah ketiga kalinya, dengan harapan kesempatan ini bisa menjadikannya juara. “Sudah tiga kali ini,” lanjutnya.

Bagi dia, kegiatan yang diinisiasi Lapsidu ini memang sebuah kesempatan emas yang harus diikuti, selain belajar juga bisa mengasah bakat prestasi.

“Ini menjadi ajang pembelajaran, belajar publik speaking,” tutupnya.