memexpos.co – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang memperingati Hari Osteoporosis Sedunia atau World Day Osteoporosis (WOD) pada Jum’at, (18/10/2024).
Hari Ossteoporosis Sedunia setiap tahunya diperingati pada tanggal 20 Oktober. Pada peringatan tahun ini RSUD Jombang mengundang puluhan pasien lanjut usia dari beberapa poli kronis bertempat di ruang pertemuan Bung Hatta RSUD Jombang.
Direktur RSUD Kabupaten Jombang Dr. dr. Ma’murotus Sa’diyah, M.Kes mengatakan bahwa penyelenggaraan peringatan hari osteoporosis digelar oleh Komite Medik RSUD Jombang.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komite Medik RSUD Jombang dr. Yvonne Sarah K Bintaryo, Sp.BO, Fics juga memberikan pemaparan mengenai pencegahan osteoporosis sejak usia dini, hingga penanganannya kepada lansia.
Osteoporosis sendiri adalah menurunnya kepadatan tulang yang menyebabkan tulang menjadi keropos, mudah retak atau patah.
dr Ma’murotus Sa’diyah atau yang akrab disapa Ning Eyik mejelaskan bahwa tujuan peringatan hari osteoporosis untuk membangun kesadaran terutama para pasien dan masyarakat yang sudah berusia lanjut agar bisa melakukan pencegahan sendiri atau tidak sampai osteoporosis terjadi.
Selama ini kebanyakan penderita osteoporosis sebagian besar dialami oleh wanita. Menurut Ning Eyik, hal itu dikarenakan wanita mengalami menopause atau penurunan alami hormon reproduksi wanita.
“Ternyata osteoporosis termasuk banyak kasus di rumah sakit dan sebagian besar osteoporosis itu terjadi pada perempuan, karena perempuan terkena menopause, sedangkan laki-laki tidak. Kepadatan tulang pada laki-laki berangsur terjadi murni karena usia, tapi kalau perempuan karena menopause, hormon estrogen sudah habis, padahal hormon tersebut membangun kepadatan tulang,” jelasnya.
Maka dari itu, pihaknya mengundang puluhan pasien dari poli-poli kronis, seperti dari poli ortopedi, pasien penyakit saraf, penyakit dalam dan fisioterapi untuk diberikan pemahaman oleh dokter spesialis yang dimiliki RSUD Jombang.
“Kedepannya setelah kegiatan ini akan kita tindaklanjuti untuk membuat video-video pendek tentang sikap-sikap yang betul, cara duduk yang betul, cara beraktivitas yang benar supaya lebih bisa diakses masyarakat, tapi entri pointnya hari ini kita mulai sosialisasi secara masif untuk menghindari banyaknya kasus orang tua jatuh,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komite Medik RSUD Jombang dr Yvonne Sarah K Bintaryo, Sp.BO, Fics dalam pemaparannya membeberkan beberapa faktor penyebab osteoporosis, diantaranya faktor usia, kurangnya asupan kalsium, gaya hidup, dan konsumsi obat-obatan.
Senada dengan Ning Eyik, dr Yvonne mengatakan osteoporosis lebih banyak diderita oleh wanita, mengingat wanita mengalami masa menopause. Namun resiko tersebut bisa diminimalisir dengan memperbaiki asupan atau pola makan dan aktivitas sehari-hari.
“Jaman sekarang masih umur 2-3 tahun udah dikasih HP, disuruh duduk manis, nah ini masa depan anak kita ini akan jelek, lebih cepet lagi keroposnya. Biarkan anak-anak banyak gerak, kalau jarang bergerak dari kecil, gizi kurang maka resiko dia sudah tinggi pada usia lanjut, karena ketebalan tulangnya kurang,” tuturnya.
Sebagai informasi beberapa tulang yang berpotensi keropos saat memasuki usia lanjut adalah tulang punggung sampai tulang ekor, tulang pergelangan tangan, tulang paha, dan tulang lengan.
Selain itu, dokter spesialis bedah ortopedi itu berpesan kepada lansia agar selalu memperhatikan gerakan tubuh saat beraktivitas sehari-hari. Ia menghimbau untuk mengurangi aktivitas yang berat.
“Posisi duduk juga harus diperhatikan, kalau sudah susah bangun dari bawah maka tidak tidak duduk bawah (lesehan), memilih kursi setinggi lutut dengan bantalan empuk dan sandaran yang mengikuti bentuk tulang punggung,” tambahnya.
Asupan vitamin D juga penting bagi ketahanan tulang, menurutnya vitamin D berfungsi membantu penyerapan kalsium dalam tubuh yang bisa diperoleh dari paparan sinar matahari pagi dan sore.
“Jadi yang kita makan mengandung kalsium dibantu lagi oleh vitamin D untuk dicerna dan membantu untuk menambal tulang. Atur makan yang mengandung kalsium biasanya ikan laut dan aktif, maksudnya bukan bekerja, tapi berkegiatan yang fokus dan beritme yang bisa dilakukan dengan olahraga kecil,” pesannya.