4 Tahun Berjalan, Pengusaha Asal Jombang Beri Insentif Guru Ngaji dan Uang Pendidikan Anak Yatim

35
Kegiatan tausiyah sekaligus bakti sosial yang dilakukan oleh Heri Purnomo dirumahnya. (memoexpos.co)

memoexpos.co – Bersedekah namun tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, hadits itulah yang diamalkan oleh sosok pengusaha asal Dusun Temon, Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang.

Dia adalah Heri Purnomo, pengusaha pakan ikan lele yang secara istiqomah memberikan insentif bulanan kepada guru ngaji dan santunan kepada ratusan anak yatim dan dhuafa.

“Santunan anak yatim, dhuafa dan guru ngaji, sebanyak 172 orang,” kata Ketua Panitia santunan Fatkhur Rohman saat ditemui, pada acara santunan sekaligus pengajian umum, Minggu (29/9/2024).

“Ini setiap bulan, berupa dana untuk operasional ngaji, guru ngaji, operasional belajar anak yatim dan para dhuafa,” sambungnya.

Kerabat Heri Purnomo ini membeber, anak yatim setiap bulan mendapat Rp 100 ribu, guru ngaji Rp 100 ribu, dhuafa Rp 50 ribu, kegiatan ni sudah berjalan selama lebih dari 4 tahun.

Selain uang tunai, semua yang hadir dalam kegiatan itu juga mendapat bingkisan yang berisikan sembako, disebut Fatkhur Rohman nilainya sekitar Rp 200 ribu.

“Pak Heri tidak ada tendensi apa-apa, sifatnya silent baru kali ini berkumpul semua karena beliau ingin tahu siapa saja yang sudah disantuni, beliau tidak pernah tatap muka sama yang disantuni karena sudah diamanahkan kepanitia,” tandasnya.

Sementara, Heru warga Dusun Temon mengungkapkan amal kebaikan yang dilakukan oleh pengusaha pakan ikan lele tersebut sudah berjalan bertahun-tahun.

“Iya pak, sudah bertahun-tahun, tapi beliau tidak mau dipublikasikan, njenengan tahu sendiri tadi tidak bersedia,” ujar Heru saat diwawancarai dilokasi santunan.

“Kami sebagai warga sangat berterimakasih, beliau orang baik, kedua anaknya juga dipesantren ada yang di Gontor, beliau orang alim juga,” sambung dia.

Heru mengaku kegiatan sosial yang dilakukan murni kegiatan sosial tidak ada tendensi apa-apa.

“Saya saksinya, saya pernah ngobrol beliau hanya mengamalkan amalan dari gurunya dan orang tuanya untuk ingat bersedekah,” tandas Heru.

Terpisah, Heri Purnomo saat diwawancarai wartawan mengatakan, apa yang dilakukan murni saling membantu meringankan beban orang lain, sesuai dengan alaman yang ia amalkan. “Ya intinya saya ikhlas tanpa ada tendensi dan ini menjalankan amalan dari guru dan orang tua saya,” tandasnya.