memoexpos.co – Pj Bupati Jombang Sugiat memastikan stok dan keamanan pangan di Kabupaten Jombang stabil menjelang Hari Raya Idul Adha 2024. Sugiat turun langsung bersama Satgas Pangan dan TPID (tim pengendali inflasi daerah) di Pasar Ploso, Rabu (12/6/2024).
Setelah dilakukan pengecekan dibeberapa pedagang pasar, Sugiat mengaku kebutuhan pokok masyarakat menjelang Jelang Idul Adha dalam kondisi aman. Meski ada kenaikan dan penurunan harga, hal itu masih bisa terkendali.
“Hasil pengecekannya, untuk stok bahan pokok Alhamdulillah sampai saat ini aman. Kemudian harga bahan kebutuhan pokok juga stabil, kalau pun ada kenaikan harga tidak terlalu tinggi, artinya ada naik turunnya. Fluktuasi atau perubahan harganya masih dalam batas batas terkendali,” kata Sugiat.
Untuk memastikan keamanan pangan, tim juga melalukan cek lab pada beberapa bahan untuk mengetahui kondisi terbebas dari zat berbahaya. Menurutnya Pemerintah berkewajiban menjamin keamanan pangan.
“Dalam pengecekan lab, bahan pokok seperti ikan dipastikan apakah mengandung bahan berbahaya formalin dan lain sebagainya atau tidak. Sayur-sayurnya apakah ada pestisida. Makanya ini dilakukan pengecekan. Namun, hasilnya memang belum bisa langsung terdeteksi,” ujarnya.
Sugiat menambahkan jika Ploso menjadi tujuan utama pengecekan mengingat jumlah pedagangnya cukup banyak. “Sementara ini, Pasar Ploso terlebih dahulu karena cukup banyak jumlah pedagangnya,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang Nur Kamalia menjelaskan bahwa pengecekan keamanan pangan ini memang dilakukan secara nasional.
“Hasil pemantauan yang sudah terdeteksi, Ikan Kembung terdeteksi terdapat formalin di angka 0,1. Sehingga akan tetap dikirim ke Lab di Surabaya,” katanya.
Selain Ikan Kembung ditemukan juga cabe rawit terdeteksi mengandung pestisida. Namun kandungannya masih sedikit. “Sehingga, ketika akan dimasak masyarakat harus mencuci dengan bersih untuk menghilangkan pestisida. Untuk mengawasi keamanan pangan akan ada satgas pangan,” tambahnya.
Sementara itu dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang mengaku tetap melakukan operasi pasar murah yang bekerja sama dengan Bulog.
“Pasar murah tetap berjalan walaupun inflasi sudah mulai berkurang dan harga beras juga mulai turun, tinggal kita stabilkan saja. Seperti ketersedian beras di lapangan,” tutur Kepala Disdagrin Suwignyo.
Suwignyo tidak ingin terjadi permainan harga beras di Kabupaten Jombang mengingat di Kabupaten Jombang saat ini surplus beras.
Sehingga dia menilai jika di Jombang sampai kehabisan beras itu aneh.
“Pj Bupati sudah berupaya bagaimana caranya fungsi lumbung desa berjalan lagi. Entah itu melalui BUMDes atau melalui cara lainnya, pokoknya ketersediaan beras di lapangan dengan harga stabil. Apalagi musim pertanian dan pola panen sudah kembali bagus,” singkatnya.
Operasi pasar murah sendiri dijadwalkan sampai akhir tahun, namun jika dirasa sudah stabil, pemanfaatannya bisa dialihkan ke lainnya.