Rektor Undar Jombang Menilai Ada Kemunduran Moralitas Pada Pemilu 2024

113
Jajaran rektorat dan mahasiswa Undar Jombang saat sampaikam pernyataan sikap. (memoexpos.co)

memoexpos.co – Rektor Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang Amir Maliki Abitolkha menilai ada kemunduran moralitas pada Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024.

Dia mengatakan bahwa saat ini ada masalah serius dengan kebangsaan di Indonesia. Hal tersebut yang menjadikan salah satu latar belakang Civitas Akademika kampus Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang bersuara.

Rektor Undar Jombang bersama jajaran pimpinan rektorat, dan mahasiswa mengeluarkan pernyataan sikap di halaman depan Kampus Undar Jombang, Rabu (7/2/2024) siang.

Rektor Undar Jombang Amir Maliki Abitolkha mengutip bahasa Almarhum Nurcholish Madjid mengatakan bahwa salah dari bangsa Indonesia itu pada dimensi moralitasnya, moralitasnya yang salah.

“Ada gium kalau mau jadi anggota DPR mesti bayar, mesti punya sangu yang cukup. Kita tidak bicara integriti, kita tidak bicara integritas, kita tidak bicara kompetensi, lah ini perlu pelurusan – pelurusan,” kata Rektor Undar Jombang Amir Maliki kepada wartawan, Rabu (7/2/2024).

Menurut dia, paling strategis melakukan pelurusan itu kampus, maupun pondok pesantren. Sebagaimana kita tahu Undar Jombang adalah kampus Tarikat.

“Harus menjunjung tinggi nilai kepondokan, nilai akademik, dan yang utama nilai ke Tarikat,” ujarnya.

Kita tidak punya hubungan sosiologis, kita merasa ikut bertanggung jawab. Normalnya kedepan Calon Legislatif (Caleg) itu harus jualan kompetensi, jualan integritas.

“Kita masyarakat yakin siapapun yang kita pilih sungguh – sungguh memperjuangkan mereka yang memilih, Ini kan tidak,” ungkapnya.

Dalam perspektif hukum yang berlaku, kata dia, di Indonesia apa yang sudah berjalan sampai dengan hari ini. Jika tidak bisa maka kewajiban kita tentu menerimanya dengan tetap ke depan siapapun yang akan terpilih mesti didampingi oleh para pihak. “Sehingga yang paling utama kepentingan bangsa bisa menjadi prioritas,” ungkapnya.

Mahasiswa Undar Jombang Meyda Wulansari (23) mengapresiasi sikap jajaran rektorat menegaskan sikap netralitas kampus.

“Kampus Undar tidak mendukung siapapun,” ungkapnya.

Momen Pemilu 2024, Meyda mengaku ada beberapa orang hadir di Kampus Undar dan melabeli sebagai kampus Politik.

Meski demikian, pihaknya mengikuti rektorat menyatakam bahwa kampus Undar netral dalam Pemilu 2024.

“Banyak orang yang bilang bahwasanya Undar itu kampus politik, dan ada yang bilang mendukung ini, yang ini, makanya pak Rektor turun tangan menjelaskan bahwa Undar tidak mendukung siapapun,” tandasnya.