memoexpos.co – Kasus temuan HIV Aids di Kabupaten Jombang terus meningkat, srdikitnya ada 269 orang di Kota Santri ini yang terkena virus HIV Aids per Oktober 2023 kemarin.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Haryo Purwono menyebut, menjamur atau banyaknya seks bebas menjadi faktor utama penularan HIV Aids di Kota Santri.
“Dinkes Jombang mencatat ada 269 kasus baru. Jumlah tersebut, bahkan naik signifkan dibandingkan angka selama tiga tahun terakhir,” ujar Haryo, Senin (4/12/2023).
Ia merinci, dari data tersebut, 40 orang merupakan luar Jombang dan 229 orang warga asli Jombang.
“Sebanyak 24 kasus dari Kecamatan Jombang, 18 kasus dari Kecamatan Jogoroto, 18 kasus dari Kecamatan Mojoagung, 17 kasus dari Kecamatan Diwek dan 15 kasus dari Kecamatan Kabuh, 40 orang diluar Jombang,” rincinya.
Berdasarkan data yang ada, sambung Haryo paling banyak antara usia 25-29 tahun.
Menurutnya, kasus HIV Aids di Kota Santri ini seperti fenomena gunung es. Data yang ada adalah yang berhasil ditemukan oleh fasilitas kesehatan yang ada di Jombang.
”Kasus HIV ini bagaikan fenomena gunung es. Yang sudah ketemu adalah hanya sebagian kecil,” ujarnya.
Dia mengaku, indikator yang membuat angka HIV Aids bertambah karena banyak fasilitas kesehatan di Jombang yang bisa mendeteksi kasus tersebut.
“Ya semakin banyak yang memeriksa, otomatis temuan akan semakin merata,” ungkapnya.
Dibandingkan tiga tahun terakhir, ia mengakui jika ada kenaikan cukup signifikan.
Pada 2020, Dinkes Jombang mencarar ada 179 kasus baru, pada 2021 Dinkes mencatat 156 kasus, Tahun 2022 ada temuan 196 kasus. Sementara di Tahun 2023 ini dari bulan Januari sampai Oktober tercatat sebanyak 269 kasus.
“Memang ada peningkatan,” tandasnya.