
memoexpos.co – Kasus penganiayaan berat yang menimpa wartawan online di Jombang hingga mengakibatkan korban meninggal dunia diduga ditengarai dendam.
Bahkan, polisi menyebut pelaku sudah merencanakan menghabisi pelaku karena gelap mata.
“Menurut pengakuan tersangka, tersangka ini menyimpan dendam kepada korban yang rumahnya pas disebelahnya,” terang Wakapolres Jombang Kompol Hari Kurniawan, didampingi Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto saat jumpa pers di Mapolres setempat, Jumat (15/9/2023).
AKP Aldo Febrianto menambahkan, berdasarkan pengakuan korban, pembunuhan itu sudah direncanakan. “Pelaku sudah merencanakan membeli senapan angin, kalibernya 4,5. Dia memesan senapan itu pada bulan Agustus 2023,” lanjutnya.
Dibeber Aldo, berdasarkan pengakuan pelaku, dendam itu muncul karena pelaku sering dikrecokin atau diganggu saat melakukan usaha. “Dendamnya itu setiap pelaku melakukan usaha seperti odong-odong, jualan kresek pasti dikrecokin dan diganggu oleh korban,” bebernya.
Kendati demikian, menurut Aldo, hal itu masih pengakuan sepihak, polisi masih belum bisa memastikan kebenarannya.
“Kita juga akan melakukan pemeriksaan psikolog terkait kejiwaan tersangka. Apa yang dia ceritakan kami masih belum bisa memastikan kebenarannya,” ujarnya.
Kronologi kejadian, sekitar pukul 19.30 WIB saat itu korban sedang duduk santai diluar rumah tiba-tiba diserang oleh pelaku.
“Pelaku tiba-tiba mendatangi korban membawa senapan angin dan langsung menembakkan kepada korban,” jelasnya.
Setelah ditembak, korban sempoyongan namun pelaku malah masuk kedalam rumahnya untuk mengambil palu dan memukulkan kepada korban yang sudah tersungkur.
“Korban sempat lari, setelah lari dan tersungkur langsung dipukul menggunakan palu,” ucap Aldo.
“Tidak ada perlawanan dari korban karena posisi lagi duduk-duduk langsung diserang oleh pelaku,” sambungnya.
Saat ini, jenazah korban masih berada di RSUD Jombang untuk dilakukan otopsi.
Polisi belum bisa membeber jumlah tembakan dan lokasi tembakan di tubuh korban, begitupun dengan jumlah pukulan palu yang dilakukan oleh pelaku.
“Kita nunggu hasil forensik berapa kali dipukul palu dan ditembak dibagian mananya,” ungkapnya.
“Luka paling parah di bagian kepala untuk detailnya nunggu hasil forensik,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang wartawan yang statusnya sebagai Kepala Biro (Kabiro) media online di Jombang, Jawa Timur menjadi korban pembunuhan, Kamis (14/9/2023) malam.
Korban bernama Sapto Sugio (46), Kabiro media online kabaroposisi.net warga Sambongduran, Jombang. Sementara pelaku berinisial D yang merupakan tetangga korban.
Data yang dihimpun, Sapto dibunuh oleh tetangganya sendiri secara sadis dengan cara ditembak menggunakan senapan angin dan dipalu di bagian kepala.
Pembunuhan keji itu terjadi di depan rumah korban, sekitar pukul 21.00 WIB.
Pantauan di TKP, polisi sudah melakukan olah TKP dan membawa jasad korban ke RSUD Jombang untuk dilakukan otopsi. Polisi juga sudah mengamankan pelaku.
Kapolsek Jombang Kota AKP Soesilo membenarkan peristiwa itu. “Iya tadi ada laporan dan langsung kita ke TKP,” terangnya saat diwawancarai di lokasi kejadian.
Polisi menyebut, pelaku sudah diamankan yang merupakan tetangganya sendiri.
“Barang bukti senapan angin dan palu juga turut diamankan. Korban dilakukan otopsi,” tandasnya.