memoexpos.co – Tak semua yang berduri itu harus dijauhi, analogi inilah yang cocok untuk bunga kaktus hias yang dibudidayakan oleh Nurfansyah (31).
Siapa sangka, pemuda asal Dusun Weru, Desa Mojongapit, Jombang ini pernah capai omset Rp 30 juta per bulannya, dari penjualan kaktus hias yang ia tekuni selama 4 tahun.
“Harganya variatif, namun yang paling mahal adalah kaktus hias dari Thailand, harga kaktus mulai Rp 50 ribu sampai Rp 10 juta,” kata dia kepada wartawan, Selasa (30/5/2023).
Dia membeber jenis kaktus ada ratusan. Paling banyak ada di dua negara yakni Thailand dan Jepang.
“Mulai jenis KT 10, Scarlate, Salmon, Turmalin, Godji, Orenji, Batman, Sub Mongkol Siam, Rasta, Nabi, Toraba, Wing Insect, Pink Shadow, SOS, Gino Kalisium, Moon Radios, Pink Giant, Lava Chese, Red Monkey, Papaya, Sarika, Pirate Ring, Rose, Rosgem, Pikachu, Taiwan hingga jenis langka asal Thailand,” bebernya.
Dirumahnya, total ada 600 kaktus. Mulai dari jenis lokal maupun Thailand.
“Pemasaran selama ini lebih banyak mengandalkan online. Dan sudah terjual hingga Papua, Sumatera, Medan, Surabaya, Jakarta dan kota-kota lain,’’ jelas dia.
Berdasarkan perjalanan 4 tahun budidaya, banyak permintaan terjadi saat terjadi pendemi Covid 19. Bahkan dalam sebulan dirinya mengaku mendapat pundi rupiah mencapai puluhan juta rupiah.
”Waktu Covid-19 sehari bisa Rp 2 juta tau kisaran Rp 30 juta per bulan,’’ ujarnya.
Diakuinya usai pendemi memang mengalami penurunan hasil pundi rupiah. Mengenai jumlah permintaan tetap sama, namun mengenai harga cenderung menurun.
“Sekarang sebulan bisa dapat Rp 5 juta sudah agak baik,” ungkapnya.
Dia mengaku, menekuni bisnis ini berawal dari hobi dan kecintaannya terjadap bunga kaktus hias, hingga akhirnya bisa hasilkan cuan.
“Awalnya dulu ini hobi, hingga akhirnya menjadi banyak koleksi dan menghasilkan uang,” pungkasnya.