Proses Pengolahan Kopi Menentukan Karateristik Rasa

42
Biji kopi yang belum dipetik milik Ketua Asosiasi Kopi Wonosalam Endrias Bambang. (dok : Syaiful / memoexpos.co)

memoexpos.co – Petani kopi di Wonosalam, Kabupaten Jombang kini beralih dari proses pemanggangan kopi tradisional ke proses pemanggangan modern.

Proses pemanganggan kopi yang dulunya menggunakan tungku dan bara api, kini beralih menggunakan mesin sangrai atau roasting kopi.

Kecanggihannya pun tak main-main, mesin kopi yang dimiliki oleh Asosiasi Kopi Wonosalam ini berbasis teknologi digital, bahkan bisa dioperasikan dengan jarak jauh melalui akses sambungan wifi.

Ketua Asosiasi Kopi Wonosalam Endrias Bambang menyebut, selain bisa memproses lebih cepat, mesin roasting tersebut juga bisa mengontrol tingkat kematangan kopi.

“Suhunya bisa diatur, kita juga bisa mengatur tingkat kematangan sesuai selera bisa tingkat kematangan 50% atau 100%, dengan level light maupun dark,” ucap Bambang saat diwawancarai memoexpos.co.

Menurutnya, kopi Wonosalam bisa menghasilkan cita rasa yang sangat nikmat apabila cara pemrosesan dilakukan dengan baik dan benar. Karena cara pemrosesan kopi mulai dari petik sampai siap saji akan menentukan karateristik rasa.

Mulai dari cara memanen, cara menjemur biji kopi, bahkan cara memasak sampai menjadi kopi siap saji.

“Ya biji yang dipanen petik merah, pengeringan kemudian proses roasting juga harus benar,” ujar Bambang.

Bambang menyebut, cita rasa kopi juga tergantung selera penikmat, hal itulah yang menjadikan cara pemrosesan kopi begitu variatif.

“Penikmat kopi terdiri dari beberapa kelas, tergantung siapa yang menikmati,” tandasnya.