841 Orang Warga Binaan Lapas IIB Jombang Dapat Pelatihan Wirausaha

68
Lapas kelas II B Jombang latihan wirausaha. (memoexpos.co)

memoexpos.co – Sebanyak 841 orang mendapat kesempatan bertemu langsung dengan puluhan asosiasi pengusaha. Selain menyaksikan langsung sejumlah produk UMKM, warga binaan juga mendapat pelatihan ketrampilan wirausaha.

Kalapas Jombang Margono, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Jombang atas perhatiannya yang luar biasa kepada 841 Sumber Daya Manusia (SDM) warga binaan lapas Jombang. Banyak harapan disandarkan melalui Temu Usaha dan Pelatihan pada warga binaan.

“Semoga dengan sinergitas ini kita bersama sama saling bahu membahu untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jombang”, ungkap Kalapas IIB, Selasa (14/3/2023).

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang Fahrudin Widodo menyampaikan bahwa ada setidaknya 24 Asosiasi Pengusaha yang ikut kegiatan temu usaha si Lapas IIB Jombang.

“Alhamdulillah dari Asosiasi Pengusaha sangat antusias mengikuti kegiatan Temu Usaha di Lapas ini,” terang Fahrudin Widodo.

Pihaknya berharap agar warga binaan usai menjalani masa tahanan dan ketika sudah terjun ke masyarakat dapat memanfaatkan keterampilan yang dimiliki. Membangun wirausaha tentu bisa bersinergi dengan para Asosiasi.

“Melalui pelatihan usaha, para peserta diharapkan memiliki semangat berinovasi, memiliki kreativitas tinggi, tidak mudah menyerah dan punya daya saing tinggi dalam berwirausaha. Sehingga hasil karyanya juga memiliki nilai ekonomi tinggi,” jelasnya.

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab hadir bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang Agus Purnomo, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang. Tindakan positif sinergitas Kalapas Jombang dengan Dinkop UM untuk memberikan bekal keterampilan kepada para Warga Binaan Lapas Kelas II B.

“Selanjutnya kedepan bekal keterampilan yang dimiliki dapat dikembangkan secara mandiri atau berkelompok, sinergi dengan Asosiasi Pengusaha Jombang”, tutur Bupati Mundjidah Wahab.

Bupati juga meminta kepada Dinas terkait untuk memberikan pembinaan secara berkelanjutan. Selain bekal keterampilan penting dirumuskan bagaimana cara promosi dan pemasarannya.

“Diera digital, promosi, pemasaran tidak harus punya showroom atau galeri. Tapi bisa dilakukan melalui handphone, secara on line”, pungkasnya.