memoexpos.co – Mengawali tahun 2023, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jombang bersama Kantor Wilayah Bea Cukai Kediri sepakat mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mampu ekspor produk ke pasar global.
Dalam kesempatan diskusi dan sharing yang digelar oleh Kadin Jombang yang menghadirkan petugas Bea Cukai Kediri, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Kabupaten Jombang bertempat di Hotel Yusro, Jum’at (10/2/2023).
Joko Herwanto, Ketua Kadin Jombang menginginkan adanya sinergitas yang kuat dari semua pihak dalam hal pemberdayaan UMKM di Kabupaten Jombang, sehingga mampu menciptakan produk unggulan dan mampu menembus pasar global.
Menurutnya, potensi-potensi yang berhubungan dengan peningkatan kualitas dan kapasitas produk UMKM maupun Sumber Daya Manusia (SDM) harus terus digali dan dikembangkan.
“Peningkatan-peningkatan kualitas dan kapasitas SDM, maupun produksi menjadi tantangan besar bagi kita sekalian dan kami berkeyakinan semua akan bisa terlewati ketika kita bersinergi. Tentunya kita berharap dari pertemuan ini kita hari ini ada tindak lanjut bagaimana kita melakukan pemberdayaan UMKM dalam menyongsong pasar global,” kata Joko Herwanto.
Dengan hadirnya Bea Cukai dan Dinas terkait, Joko berharap pertemuan ini menjadi bentuk koordinasi dan diskusi bagaimana menciptakan iklim bisnis yang mensejahterakan bagi pelaku UMKM di Kabupaten Jombang hingga mampu menembus pasar global.
Hingga saat ini, 12 UMKM yang tergabung di Kadin Jombang telah berhasil mengekspor produknya ke luar negeri. “Kedepan dengan adanya sinergitas, baik itu dengan Pemerintah Kabupaten Jombang, Bea Cukai, Kadin Jombang dan berbagai stake holder yang lain maka modal 12 UMKM ini akan terus berkembang melahirkan UMKM yang punya daya saing dan mampu bersaing di pasar global,” lanjutnya.
“Kami berharap ini bukan kali pertama tapi dapat bisa terus berkesinambungan sampai dengan harapan kita semua, kita mampu memberikan nilai tambah khususnya bagi UMKM Jombang agar mampu bersaing dan bisa menembus pasar ekspor,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jombang, Fahrudin Widodo juga bersedia memfasilitasi segala keinginan UMKM agar dapat terus berkembang. Dirinya menyebut hal itu memang sesuai dengan arahan pemerintah pusat.
“Kebijakan pemerintah pusat sampai dengan daerah ini didorong untuk ikut berperan memulihkan ekonomi nasional dan kemarin terbaru, Pak Presiden di depan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menenkankan untuk selalu memfasilitasi UMKM karena ini sebagai pondasi yang kuat, yang paling tahan terhadap situasi global kondisi ekonomi, utamanya resesi,” jelasnya.
Tidak hanya itu, pada tahun 2022 kemarin, Pemkab Jombang menggelontorkan bantuan insentif modal kepada 116.527 UMKM. Per-UMKM menerima bantuan modal sebesar Rp 1,2 juta.
“Kemudian pada akhir tahun 2022 ada bantuan UMKM karena dampak kenaikan BBM dari Pemerintah Porvinsi sebanyak 1.217 orang di Kabupaten Jombang, perorang mendapatkan Rp 600 ribu,” ujarnya.
Di Kabupaten Jombang sendiri, Fahrudin menerangkan bahwa pihaknya juga telah menjalankan sejumlah program. “Salah satu program tersebut bertujuan untuk menciptakan ekspor baru dari kalangan kita salah satunya melalui komunal branding menuju desa devisa, komunal branding ini merupakan kegiatan peningkatan kualitas produk, kapasitas kelembagaan dan peningkatan SDM dan pengembangan promosi,” paparnya.
Sementara itu, dari Kantor Bea Cukai Kediri, Hendratno mengaku siap melayani dan memfasilitasi keinginan UMKM dalam mengembangkan pasar hingga ekspor ke luar Negeri.
“Kami diberikan tanggungjawab, arahan dari pemerintah pusat sampai ke tingkat pimpinan Kantor Bea Cukai Kediri itu untuk mengembangkan UMKM yang berpotensi ekspor,” terangnya.
Di sisi lain, Bea Cukai juga berperan melakukan asistensi UMKM dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada. Salah satunya melakukan komunikasi terhadap pihak terkait pembinaan UMKM.